BPS: Ekspor November year on year meroket 49,7%

Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasikan nilai ekspor Indonesia per November 2021 mencapai US$22,84 miliar atau naik 3,69%, dibandingkan ekspor Oktober 2021 (mtm). Sementara jika dibandingkan dengan November 2020 (yoy), nilai ekspor Indonesia naik sebesar 49,7%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, ekspor nonmigas November 2021 mencapai US$21,51 miliar, naik 2,40% dibanding Oktober 2021, dan naik 48,38% dibanding ekspor nonmigas November 2020.

“Sementara itu, ekspor nonmigas November 2021 mencapai US$21,51 miliar, naik 2,40% dibandingkan Oktober 2021 dan naik 48,38% dibandingkan ekspor nonmigas pada November 2020," ungkap Margo dalam rilis BPS secara virtual pada Rabu (15/12).

Margo mengatakan, angka ekspor secara total maupun khusus nonmigas secara bulanan, selalu berada di atas 2019 dan 2020. Dia mengharapkan kinerja ekspor dari bulan ke bulan akan terus mengalami peningkatan.

Dengan kenaikan ekspor, tentu saja akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan upaya-upaya Indonesia melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-November 2021 mencapai US$209,16 miliar atau naik 42,62% dibanding periode yang sama 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$197,98 miliar atau naik 42,00%," jelasnya.

Selanjutnya, sebagai tambahan informasi dalam paparannya, peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2021 terhadap Oktober 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$211,3 juta (5,39%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$811,4 juta (24,17%).

Menurut data BPS dari sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2021 naik 35,42% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 4,03% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 94,28%.

Ekspor nonmigas November 2021 terbesar adalah ke China yaitu US$5,41 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,54 miliar dan Jepang US$1,64 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,61 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,14 miliar dan US$1,80 miliar.

“Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-November 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$30,71 miliar (14,68%), diikuti Kalimantan Timur US$22,00 miliar (10,52%) dan Jawa Timur US$21,06 miliar (10,07%)," tutup dia.