sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tren penurunan ekspor awal tahun berlanjut pada Januari 2023, nonmigas "biang keroknya"

Nilai ekspor nonmigas minus 6,84% (mtm) pada Januari 2023. Dari US$22,36 miliar menjadi US$20,83 miliar.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Rabu, 15 Feb 2023 14:07 WIB
Tren penurunan ekspor awal tahun berlanjut pada Januari 2023, nonmigas

Terjadi penurunan ekspor setiap Januari dibandingkan Desember dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pada Januari 2021 ekspor turun -7,49% (mtm), Januari 2022 turun -14,24% (mtm) menjadi US$23,83 miliar, dan Januari 2023 turun -6,36% (mtm) menjadi US$22,31 miliar.

Ekspor Januari 2023 menurun disebabkan anjloknya nilai ekspor nonmigas sebesar -6,84% (mtm), dari US$22,36 miliar menjadi US$20,83 miliar. Penurunan nonmigas terjadikarena bahan bakar mineral (HS27) turun -8,19%; bijih logam, kerak, dan abu (HS26) turun -36,44%; komoditas lemak dan minyak hewani nabati (HS15) turun -9,95%; serta besi dan baja (HS72) turun -9,26%.

"Sedangkan untuk migas mengalami kenaikan nilai ekspor. Migas naik 0,98% (mtm) dari US$,47 miliar menjadi US$1,49 miliar," ujar Deputi Bidang Statistik BPS, M. Habibullah, dalam telekonferensi pers, Rabu (15/2). Kenaikan migas dikatrol melonjaknya nilai hasil minyak sebesar 71,41% dan volume meningkat 51,47%.

Meski terjadi penurunan secara bulanan, Habibullah melaporkan, ekspor Indonesia pada Januari 2023 meningkat dibandingkan Januari 2022. Kenaikannya sebesar 16,37%, dari US$19,17 miliar menjadi US$22,31 miliar.

Sponsored

"Dari migas dan nonmigas mengalami kenaikan, masing-masing naik 65,03% (yoy) dan 13,97% (yoy)," katanya. Namun, kenaikan 16,37% (yoy) tersebut masih kalah dengan tren kenaikan ekspor secara tahunan pada Januari 2022 yang mencapai 25,32% (yoy). 

Berita Lainnya
×
tekid