sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS sebut La Nina bisa sebabkan kenaikan harga sayur

Curah hujan yang tinggi telah memengaruhi tingkat produksi dan kualitas cabai merah dan bawang merah, sehingga menimbulkan kenaikan harga.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 02 Nov 2020 16:31 WIB
 BPS sebut La Nina bisa sebabkan kenaikan harga sayur

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengkhawatirkan, perubahan cuaca akibat badai La Nina yang terjadi secara musiman di Indonesia, bakal berdampak kepada fluktuasi harga tanaman sayur. 

Pada Oktober saja, perubahan cuaca akibat curah hujan yang tinggi telah memengaruhi tingkat produksi dan kualitas cabai merah dan bawang merah, sehingga menimbulkan kenaikan harga dan mendorong terjadinya inflasi pada dua komoditas tersebut.

Akibat curah hujan yang tinggi pada Oktober, cabai merah telah menyumbang inflasi sebesar 0,09% dan bawang merah menyumbang inflasi Oktober sebesar 0,02%. Dua komoditas ini turut berkontribusi terhadap inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,07% di Oktober 2020.

Berbeda dengan tanaman sayuran, tanaman pangan seperti padi diperkirakan masih menunjukkan tingkat produksi yang stabil, dan pasokan beras masih aman hingga akhir tahun, meskipun kualitasnya menurun.

"Untuk beras tampaknya aman sampai akhir tahun. Tetapi sayuran kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan fluktuasi seperti bulan ini (Oktober) di bawang merah dan cabai merah," katanya dalam keterangan pers, Senin (2/11).

Pada Oktober 2020, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.813 per kilogram, turun sebesar 0,59% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.463 per kilogram atau naik sebesar 0,62%, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.147 per kilogram atau naik sebesar 1,33%. 

Adapun, selama Oktober 2020, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.074 observasi beras di penggilingan pada 810 perusahaan penggilingan di 31 provinsi. 

"Dibandingkan dengan Oktober 2019, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2020 untuk kualitas premium dan medium masing-masing naik sebesar 1,59% dan 0,31%, sedangkan untuk beras luar kualitas turun sebesar 1,03%," ujarnya.

Sponsored

Secara keseluruhan, inflasi pada Oktober 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 0,07% secara bulanan (month to month/mtm). Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan September yang justru mengalami deflasi sebesar 0,05% dan Agustus 2020 dengan deflasi sebesar 0,05%, serta Juli deflasi sebesar 0,10%.

Kecuk pun mengatakan, tren inflasi hingga akhir tahun akan terus mengalami peningkatan akibat terjadinya perubahan iklim akibat badai La Nina dan masuknya Desember dengan adanya perayaan natal dan tahun baru.

"Inflasi biasanya akan naik di November dan Desember karena pengaruh cuaca. Dan di Desember ada natal dan persiapan tahun baru. BPS tidak buat proyeksi, tetapi kemarin kami beri catatan Oktober-Desember curah hujan akan lebih tinggi karena dampak La Nina," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid