sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BUMN tambang menyusul buyback saham publik

Saham Bukit Asam, Timah, dan Aneka Tambang terus terkoreksi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 17 Mar 2020 11:28 WIB
BUMN tambang menyusul buyback saham publik

Setelah emiten badan usaha milik negara (BUMN) karya mengumumkan rencana pembelian kembali sahamnya atau buyback, kini giliran emiten BUMN tambang yang melakukan buyback. Emiten-emiten tersebut adalah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

Untuk keperluan buyback ini, PTBA menyiapkan dana hingga Rp300 miliar. Jumlah saham yang dibeli perseroan pun tak akan melebihi 20% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.

"Perseroan menggunakan kas internal untuk pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp300 miliar," tulis manajemen PTBA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin malam (16/3).

Adapun pembelian kembali saham perseroan akan dimulai Selasa (17/3), hingga 16 Juni 2020. Untuk diketahui, saham PTBA sejak awal tahun hingga hari ini (year-to-date/ytd) telah rontok 35,71% ke level Rp1.835 per lembar saham.

Sementara itu, PT Timah Tbk. (TINS) akan menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp100 miliar untuk melakukan buyback saham. Adapun saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya oleh TINS per 30 September 2019 sebesar Rp260 miliar.

"Pembelian kembali saham perseroan akan berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan. Pembelian kembali tak akan menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil," kata manajemen TINS.

Untuk diketahui, saham TINS sejak awal tahun sudah anjlok 50,06%. Saat ini, berdasarkan penutupan perdagangan pada Senin (16/3), saham TINS berada pada level Rp436 per lembar saham.

Emiten tambang BUMN selanjutnya yang akan melakukan buyback adalah Aneka Tambang. Sama seperti TINS, Antam menyiapkan dana sejumlah Rp100 miliar untuk melakukan buyback.

Sponsored

Manajemen Antam mengatakan biaya pembelian kembali saham akan berasal dari kas internal perseroan dengan jumlah saham yang dibeli tak melebihi 20% dari modal disetor dan ditempatkan.

"Jumlah saham yang dibeli tak akan melebihi 1 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Dengan demikian, seluruhnya sebesar Rp100 miliar atau 4,16% dari jumlah saham pada modal ditempatkan dan disetor perseroan," kata manajemen Antam.

Adapun sejak awal tahun, saham emiten berkode sandi ANTM ini sudah amblas 50,48%. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham ANTM tercatat ditutup di level Rp446 per saham.

Sama seperti PTBA, TINS dan ANTM akan mulai melakukan buyback hari ini hingga 16 Juni 2020.

Berita Lainnya
×
tekid