sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China bidik akuisisi lembaga keuangan di Eropa

Presiden Xi Jinping telah menetapkan rencana kerja di bidang ekonomi lima tahun ke depan. Perusahaan swasta dan BUMN China didorong ekspansi

Awan gunawan
Awan gunawan Jumat, 20 Okt 2017 15:19 WIB
China bidik akuisisi lembaga keuangan di Eropa

Setelah pelabuhan dan kawasan industri, sektor keuangan di Eropa menjadi target akuisisi. Bank Eropa, perusahaan asuransi dan manajer aset dana diburu sejumlah konglomerat China untuk diakuisisi. 

Salah satu penggerak konglomerat China merambah pasar keuangan di luar negerinya adalah dorongan dari Presiden Xi Jinping. Sang Presiden dalam pidatonya di depan anggota Partai Komunis pekan ini, mengingatkan agar sektor swasta dan China juga tidak kalah cepat mengambil kesempatan untuk membidik pasar-pasar baru di luar China. 

Selain untuk mengurangi resiko ekonomi di dalam negeri, Xi Jinping rupanya ingin mempertahankan posisi negaranya sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Belum lama ini dua konglomerat paling sukses di China, HNA Group dan Anbang Insurance Group, secara terpisah sedang mempertimbangkan penawaran untuk mengakusisi perusahaan asuransi Jerman Allianz SE.
 
Bagi kedua perusahaan tersebut, Allianz adalah pendukung ekonomi Jerman. Raksasa asuransi Jerman tersebut adalah pilar bagi pensiun lokal. Aset Allianz yang mencapai 1,9 triliun euro atau setara US$ 2,3 triliun telah menarik HNA Group dan Anbang Insurance. HNA saat ini memiliki saham kurang dari 10% di Deutsche Bank. 

Ke depan diperkirakan akan lebih banyak transaksi keuangan dipimpin oleh BUMN raksasa negera tembok besar ini. Sebut saja, China Life dan China Everbright, serta perusahaan swasta termasuk Legend Holdings dan China Minsheng Financial.
 
Penasihat keuangan merjer dan akuisisi sebuah bank global yang bekerja dengan regulator dan perusahaan China menyebut, lembaga keuangan China terlihat sangat baik dalam transaksi. Apalagi program Pemerintah China dalam Belt and Road atau yang dikenal dengan jalur sutra telah mendorong China untuk meningkatkan kekuatan keuangannya. 

Sponsored

Waspada utang menumpuk

Meski begitu, China harus hati-hati dalam mendorong perusahaan untuk ekspansi. Tanpa memperhatikan kondisi keuangan, akuisisi bisa membawa boomerang yakni utang korporasi swasta yang menggunung akibat ekspansi besar-besaran.
 
Selama dua tahun terakhir, konglomerasi China menghabiskan miliaran dolar untuk mengakuisi properti hingga klub sepak bola Eropa namun bermodalkan utang.  Sebenarnya Beijing telah berusaha mengendalikan beberapa ekses tersebut.
 
Data Thomson Reuters merilis volume aktivitas merjer dan akuisisi China di luar negeri khususnya pada sektor keuangan telah mencapai hampir US$ 9 miliar per semester satu 2017. Angka ini naik dari US$ 12 miliar pada tahun 2016, jika nilai tersebut terlampaui. Maka, ini akan menjadi tahun terbaik kedua untuk China dalam merger dan akuisisi sejak krisis keuangan global tahun 2008.

Berita Lainnya
×
tekid