Donny S Saragih sebut telah mundur sebelum diberhentikan

Mantan Direktur Utama PT Transjakarta Donny S Saragih mengatakan penunjukkan dirinya sebagai Dirut PT Transjakarta, bukan murni kesalahan Gubernur Anies Baswedan. Pascaditetapkan sebagai Dirut Transjakarta pada Sabtu (25/1), Donny mengklaim langsung memutuskan mengundurkan diri. 

"Ya dari siang (pascapenetapan), saya sudah mengundurkan diri. Saya mungkin gak kuat. Saya orang kerja, bukan orang politik," kata Donny saat dihubungi wartawan Selasa (28/1).

Donny menjamin tidak melakukan kebohongan dalam proses seleksi. Persoalan yang melilitnya merupakan masalah pribadi, di luar perusahaan. Saat menjabat sebagai direktur di Lorena dia tidak pernah melakukan penipuan, penggelapan keuangan dan kasus hukum lainnya. 

"Kalau misalnya bicara tentang tidak cakap dalam keuangan perusahaan, itu artinya pada saat saya jadi direktur, perusahaan itu merugi atau saya korupsi. Itu artinya tidak cakap dalam menjalankan keuangan perusahaan. Saya tidak ada masalah keuangan, hanya masalah pribadi," ujarnya.

Itulah sebabnya dia menegaskan seleksi terhadap dirinya bukan kesalahan Gubernur Anies Baswedan. Selain itu tidak ada instrumen penilaian yang dilanggar. 

"Jadi sebenarnya Pemprov DKI dan Pak Gubernur tidak salah. Bukan beliau tidak telaten atau tidak teliti," katanya. 

Pada Senin (27/1) BP BUMD mencabut dan membatalkan penunjukkan Donny sebagai Dirut Transjakarta. Ini karena Donny Saragih dinilai terbukti menyatakan hal yang tidak benar untuk kepentingannya dalam mengikuti proses seleksi sebagai direksi BUMD. 

Merujuk kepada putusan Mahkamah Agung pada 13 Februari 2019, Donny masih berstatus terdakwa kasus penipuan. Putusan Hakim Agung kasasi menyebutkan Donny dan terdakwa lainnya dinyatakan bersalah.

Donny terjerat kasus saat menjabat sebagai Direktur Operasi PT Eka Lokasari Lorena Transport Tbk pada 2017. Donny didakwa menipu Direktur Lorena Transport Gusti Terkelon Soebakti.