sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Faktor dalam negeri diperkirakan topang IHSG

Rilis kinerja emiten dalam kuartal pertama akan menjadi sentimen yang memengaruhi pola gerak IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 30 Apr 2019 05:28 WIB
Faktor dalam negeri diperkirakan topang IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan akhir April ini. Faktor dari dalam negeri akan menjadi penopang penguatan IHSG.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, rilis kinerja emiten dalam kuartal pertama akan menjadi sentimen yang memengaruhi pola gerak IHSG.

"Potensi rilis yang cukup baik dari emiten akan dapat menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG dalam jangka pendek," ujar William dalam riset hariannya, Selasa (30/4).

William memprediksi IHSG akan diperdagangkan pada level 6.321-6.498. Adapun pilihan saham untuk dikoleksi para investor, yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Astra International Tbk. (ASII), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG diramalkan menguat pada perdagangan hari ini.

Meski demikian, Dennies menyebut penguatan indeks hanya berlangsung dalam jangka pendek. "Secara teknikal pergerakan IHSG membentuk formasi Morning Star mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan dalam jangka pendek," ucapnya.

Investor tengah menunggu rilis data Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia dan consumer confidence Amerika Serikat.

IHSG akan berada pada resistance 6.461 dan support 6.359. Beberapa saham pilihan hari ini, yaitu PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).

Sponsored

Sebagai informasi, indeks saham menguat 0,38% atau 24,81 poin ke level 6.425 pada penutupan perdagangan Senin (29/4). 

RTI Infokom mencatat investor membukukan transaksi mencapai Rp61,25 triliun dengan volume 18,42 miliar saham. Sementara itu, pelaku pasar asing tercatat membukukan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp336,69 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid