sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gara-gara PSBB, IHSG ditutup turun 5%

Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 48,24 poin atau 6% menjadi 756,12.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Kamis, 10 Sep 2020 16:47 WIB
Gara-gara PSBB, IHSG ditutup turun 5%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (10/9) turun dalam terdampak akan diterapkannya kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta pada Senin (14/9).

IHSG ditutup melemah 257,92 poin atau 5,01% ke posisi 5.891,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 48,24 poin atau 6% menjadi 756,12. Sektor keuangan, aneka industri, industri dasar, perkebunan, pertambangan, industri konsumsi, infrastruktur, perdagangan, dan properti mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan.

Saham -saham yang mendominasi pelemahan di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), dan PT Astra International Tbk. (ASII). Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan tidak ada.

Sementara, investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp659 miliar.

Sponsored

"Pergerakan IHSG yang cenderung melemah seiringan dengan ekspektasi pelaku pasar terhadap pemberlakuan PSBB jilid II di DKI Jakarta. Kebijakan itu cukup memberikan tekanan pada aksi jual yang signifikan," ujar Maximilianus Nico Demus,Associate Director of Research and Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (10/9). 

Selain itu, berkembangnya pemberitaan terkait penutupan sebagian negara terhadap wisatawan atau negara tujuan Indonesia turut memberikan kekhawatiran baru. Menurut Nico, hal itu mengancam jumlah kedatangan turis asing ke Indonesia kembali turun. Akibatnya, cadangan devisa yang berasal dari pariwisata melambat pada kuartal III-2020.

"Namun kami menilai pembatasan kedatangan warga negara Indonesia dan kedatangan turis ke Indonesia tidak memengaruhi aktivitas ekspor," ujar Nico.

Berita Lainnya
×
tekid