sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga saham murah, BP Jamsostek siap borong hingga Rp8 triliun

BP Jamsostek akan masuk ke saham-saham dengan kriteria fundamental kinerja bagus.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 16 Mar 2020 11:50 WIB
Harga saham murah, BP Jamsostek siap borong hingga Rp8 triliun

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan) melihat tren pasar yang bearish atau tengah dalam penurunan menjadi momentum yang tepat untuk masuk ke pasar modal.

Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan BP Jamsostek berencana melakukan pembelian saham Rp6 triliun-Rp8 triliun untuk pengelolaan investasi mereka.

"Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan tetap memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental dari emiten," kata Agus di Jakarta, Senin (16/3).

Agus mengatakan, BP Jamsostek akan masuk ke saham-saham dengan kriteria fundamental kinerja bagus yang memiliki harga relatif rendah, kapitalisasi pasar besar, tingkat ketahanan terhadap sentimen global yang baik dan memiliki dividen pay out ratio yang bagus.

Agus menjelaskan, hingga Desember 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan dana kelolaan senilai Rp431,6 triliun. 

Dana kelolaan tersebut dialokasikan pada instrumen fixed income berupa deposito dan surat utang sebesar 71,4%. Lalu instrumen saham 19,09%, reksadana 9.34%, dan sisanya pada investasi langsung berupa properti dan penyertaan.

Saat ini, lanjut Agus, penempatan saham BP Jamsostek mayoritas merupakan saham kategori blue chip pada Indeks LQ45 dan mayoritasnya merupakan saham-saham BUMN.

Agus melanjutkan, pembelian saham ini merupakan upaya BP Jamsostek untuk mengelola long time horizon investment mereka. Ketika membeli saham, lanjut Agus, BP Jamsostek tak melihat keuntungan untuk saat ini, melainkan 5 hingga 10 tahun kemudian.

Sponsored

"Nanti 10 tahun yang akan datang, kewajiban kita untuk membayar pensiun datang. Sehingga inilah saat yang cocok untuk menanam buah di pasar modal," ujar Agus.

Berita Lainnya
×
tekid