sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Holding BUMN kebun butuh dana ekspansi Rp100 triliun

Holding BUMN kebun, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) membutuhkan dana investasi sebesar Rp100 triliun untuk ekspansi.

Sukirno
Sukirno Jumat, 08 Jun 2018 20:58 WIB
Holding BUMN kebun butuh dana ekspansi Rp100 triliun

Holding BUMN kebun, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) membutuhkan dana investasi sebesar Rp100 triliun untuk ekspansi.

Kebutuhan dana tersebut untuk jangka panjang. Sedangkan, untuk jangka pendek atau satu hingga dua tahun bagi pembangunan pabrik guna mendukung hilirisasi, perseroan membutuhkan dana Rp16 triliun.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Dolly P. Pulungan merinci investasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik minyak goreng, pabrik ban roda dua, dan pabrik bioetanol.

"Itu bagian dari rencana jangka pendek kami," kata Dolly dalam acara penandatanganan nota kesepahaman pembiayaan investasi dengan skema PINA (pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah) di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (8/6).

Sementara untuk rencana jangka panjang, Perkebunan Nusantara III berencana menggunakan dana sebesar Rp100 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk hilirisasi semua komoditas.

Kebutuhan hilirisasi Perkebunan Nusantara III tersebut membutuhkan dukungan modal kuat, dan kebutuhan pendanaan tersebut akan dicoba difasilitasi oleh PINA Center Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui berbagai alternatif sumber pembiayaan.

CEO PINA Center Bappenas, Ekoputro Adijayanto, mengatakan pihaknya membutuhkan rencana bisnis yang harus disampaikan oleh investee, dalam hal ini Perkebunan Nusantara III, untuk tujuan fasilitasi pembiayaan.

"Setelah business plan selesai, kami akan custom sesuai dengan kebutuhan dari pembiayaan," kata dia.

Sponsored

Ekoputro mengatakan PINA Center sudah memiliki calon-calon untuk masuk ke dalam instrumen yang nantinya akan diterbitkan oleh Perkebunan Nusantara III.

Pihak-pihak yang masuk di jajaran investor PINA antara lain perusahaan dana pensiun, perusahaan asuransi, dan dana abadi (sovereign wealth fund). Ekoputro belum bersedia memaparkan potensi nilainya karena hal tersebut bergantung pembicaraan kedua pihak.

"Intinya, kalau dilihat dari jumlah pendanaan yang dimiliki dan sumber investasinya, harusnya bisa penuhi tahun ini. Dan jumlahnya cukup besar dan mudah-mudahan bisa memberikan terobosan," ujar dia. 

Berita Lainnya
×
tekid