sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup melemah 0,59% ke level 5.280

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp840 miliar di seluruh pasar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 03 Sep 2020 17:03 WIB
IHSG ditutup melemah 0,59% ke level 5.280

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,59% ke level 5.280 pada Kamis (3/9). Pelemahan didorong oleh sektor aneka industri yang turun 2,03% dan Infrastruktur yang turun 1,34%.

Tercatat sebanyak 16,3 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp8,5 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp840 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham seperti BBCA, BMRI, TOWR, MYOR, dan CPIN menjadi saham-saham yang banyak dibeli investor asing. Sementara saham-saham seperti BBRI, ASII, TLKM, BBNI, dan GGRM menjadi saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan, pelemahan IHSG diakibatkan oleh revisi UU Bank Indonesia yang menjadi perhatian pelaku pasar. Dalam draf revisi RUU tersebut, pemerintah akan membentuk dewan moneter yang memberikan pemerintah hak untuk ikut dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Selain itu, tugas dan hak bagi seorang Menteri Keuangan untuk ikut RDG BI juga tercantum dalam draf tersebut. Di sisi lain, pemerintah juga bisa menunjuk seorang atau lebih menteri di bidang perekonomian untuk hadir di RDG BI.

"Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu independensi bank sentral, dengan dipangkasnya independensi BI. Investor melihat ada potensi perlakuan diktator sehingga akan mengganggu stabilitas fiskal dan moneter," ujarnya.

Selain itu, pelaku pasar juga diselimuti perkiraan pertumbuhan ekonomi yang kembali terkontraksi pada kuartal III-2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, di kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV-2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral.

"Menteri Keuangan juga menegaskan tahun ini memang jadi periode yang berat bagi ekonomi Indonesia baik dari sisi konsumsi, investasi, maupun perdagangan," tuturnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid