sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup melemah 1,61% mengikuti bursa Asia

Investor mencermati angka kematian akibat penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat yang terus bertambah.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 01 Apr 2020 16:45 WIB
IHSG ditutup melemah 1,61% mengikuti bursa Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,61% ke level 4.466 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (1/4). Sektor properti yang turun 2,8% dan sektor aneka industri yang turun 2,46% menjadi pendorong pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini.

Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih di seluruh pasar senilai Rp69,73 miliar.

IHSG melemah bersama bursa Asia lainnya. Indeks Nikkei Jepang tercatat terkoreksi 4,5%, Hang Seng Hong Kong tercatat melemah 2,19%, Indeks Shanghai Composite melemah 0,57%, dan Strait Times Singapura melemah 1,65%.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan pasar saham Asia ditutup cukup berfluktuasi. Sebab, investor mencermati angka kematian akibat penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat yang terus bertambah.

Nico melanjutkan, dampak nyatanya digambarkan pada kenaikan yield treasury AS, yang dinilai menjadi alternatif insutrumen dari pasar saham.

Adapun langkah terbaru dari bank sentral Amerika, The Federal Reserve (The Fed) akan membangun fasilitas perjanjian pembelian kembali sementara, untuk memungkinkan bank sentral asing dapat menukar kepemilikan obligasi yang mereka miliki dengan uang tunai.

"Kami melihat langkah tersebut seperti yang dilakukan The Fed ketika menghadapi krisis tahun 2008," ujar Nico, Rabu (1/4).

Sementara, dari dalam negeri, inflasi Maret 2020 tumbuh 2,96% secara tahunan. Kenaikan inflasi Maret didukung oleh inflasi inti yang juga tumbuh sebesar 2,87%. Namun dalam rentang per bulan, inflasi Maret tumbuh di luar dugaan hanya 0.1%

Sponsored

"Sehingga kami cukup mengapresiasi langkah pemerintah menjaga stabilitas harga di pasar," kata dia.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah menurunnya kedatangan turis pada Maret sebesar 28,85%. Menurut Nico, penurunan ini terjadi seiring dengan antisipasi penyebaran pandemi Covid-19.

"Hal ini akan berpengaruh pada cadangan devisa dan pendapatan perkapita suatu daerah. Kami melihat perlunya stabilitas politik yang kondisional saat ini," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid