sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup melemah, rupiah menguat

Asing tercatat kembali melepas saham-saham perbankan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 07 Sep 2020 17:05 WIB
IHSG ditutup melemah, rupiah menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,18% ke level 5.230 pada perdagangan Senin (7/9). Pelemahan IHSG didorong oleh sektor keuangan yang turun 1,25% dan pertanian yang turun 0,97%.

Tercatat sebanyak 9,8 miliar lembar saham diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi mencapai Rp6 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp786 miliar.

Asing tercatat kembali melepas saham-saham perbankan, seperti saham milik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbkk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). Selain itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadi saham yang paling banyak dijual oleh investor asing.

Sementara saham-saham seperti PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menjadi saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan dari dalam negeri, data cadangan devisa yang mencatatkan surplus belum dapat memberikan kepercayaan investor, di mana pencatatan surplus tersebut berasal dari penarikan utang luar negeri pemerintah.

"Kami melihat hal tersebut seiringan dengan pembiayaan belanja pemerintah, di antaranya untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di samping itu, intervensi BI (Bank Indonesia) di pasar valuta asing pada Agustus moderat, sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan cadangan devisa," kata Nico.

Dia melanjutkan, oleh sebab itu, kenaikan cadangan devisa akibat penarikan pinjaman bersifat semu. Idealnya, kata dia, kenaikan cadangan devisa datang dari aktivitas ekonomi yang menghasilkan inflows yang tidak volatile, misalnya surplus neraca dagang dan investasi asing langsung (FDI).

Rupiah menguat ke level Rp14.740 per dolar AS

Sementara itu, rupiah tercatat ditutup menguat 10 poin ke level Rp14.740 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.750 per dolar AS. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah didorong oleh beberapa sentimen internal.

Ibrahim mengatakan fokus pemerintah yang menangani masalah kesehatan masyarakat akibat pandemi menjadi sentimen positif bagi rupiah.

"Fokus utama pemerintah menangani masalah kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19, setelah itu baru kemudian pemulihan ekonomi," ujar Ibrahim.

Dengan informasi tersebut, lanjutnya, pelaku pasar merasa lega dan memiliki kepastian dari pemerintah. Akibatnya, arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri, walaupun aliran dananya tidak terlalu deras.

Sponsored

"Kerja keras pemerintah masih bisa dijadikan katalis positif untuk pasar," tuturnya.

 

Berita Lainnya
×
tekid