IHSG ditutup menghijau meski pertumbuhan PDB terkontraksi
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp221 miliar dan Rp71,8 miliar di pasar reguler.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,73% ke level 6.151 pada perdagangan Jumat (5/2). Sektor pertambangan yang naik 2,95% dan sektor properti yang naik 1,36% menjadi pendorong penguatan IHSG.
Tercatat sebanyak 14,3 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp12,5 triliun. Sebanyak 307 saham mengalami penguatan dan 176 saham tercatat turun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp221 miliar dan Rp71,8 miliar di pasar reguler. Deretan saham seperti BMRI, EXCL, INCO, ICBP, dan INDF menjadi lima saham yang terkena aksi jual investor asing terbanyak di pasar reguler.
Riset penutupan Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan indeks IHSG menguat di tengah rilis pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal IV-2020. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV-2020 tumbuh -2,19% (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini membuat ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dalam tiga kuartal beruntun. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun lalu tumbuh minus 2,07% secara tahunan (yoy).
"Kondisi ini tampaknya sudah diprediksi sebelumnya, sehingga pelaku pasar dan investor dapat menerima kenyataan," tulis Pilarmas.