sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ikuti perkembangan digital, perbankan investasi ke IT

BTN bakal menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment

Cantika Adinda Hermansah
Cantika Adinda | Hermansah Selasa, 06 Feb 2018 12:11 WIB
Ikuti perkembangan digital, perbankan investasi ke IT

Pada era digital yang dinamis seperti saat ini, tuntutan masyarakat untuk memperoleh jawaban akan kebutuhan secara praktis dan cepat makin tinggi. Semua sektor termasuk perbankan didorong untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Sejumlah perbankan mulai berbenah mengikuti perkembangan digital. Bank spesialis kredit perumahan rakyat (KPR), PT Bank Tabungan Negara Tbk bakal menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment. Direktur BTN Adi Setianto mengatakan tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk menunjang platform anyar itu. 

"Saat ini kami sedang mempersiapkan pengajuan izin lisensi penerbitan kartu e-money, kartu kredit dan QR payment ke Bank Indonesia," ujar Adi, Jakarta, Selasa (6/2). Ketiga produk baru itu ditargetkan bisa meluncur tahun ini.

Untuk membangun infrastruktur teknologi informasi (IT), bank yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker BBTN itu melakukan sinergi dengan BUMN lainnya. Strategi itu dilakukan agar perusahaan tak perlu menggelontorkan biaya investasi sendiri berupa belanja modal atau capital expenditure, melainkan hanya biaya operasional operational expenditure sehingga menjadi lebih efisien. 

"Pengeluaran maintanance IT kami sesuai dengan kebutuhan saja, sehingga tidak perlu banyak mengeluarkan dana investasi. Seperti data center BTN yang juga menggandeng salah satu BUMN," jelasnya.

Perusahaan juga mengantisipasi era financial technology (fintech) dengan menggandeng startup lokal. Menurut Adi, kerjasama itu dilakukan untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perseroan. 

"Kami akan menggelar kompetisi antar startup untuk menciptakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan perseroan," tegasnya.

Sponsored

BTN menargetkan bisa meningkatkan aset menjadi sekitar Rp 500 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Hingga 2017 lalu, BBN mencatat total aset sebesar Rp 261,5 triliun atau naik 22,1% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Perseroan mencatat realisasi laba (unaudit) sepanjang 2017 sebesar Rp3 triliun. Capaian ini naik 15,4% secara yoy. Salah satunya disumbang kenaikan pendapatan operasional sebesar 13,3% menjadi Rp 21,6 triliun. Adapun penyaluran kredit mencapai Rp 198 triliun atau naik 21,01%.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) juga melakukan transformasi digital dengan memperbesar investasi IT. Perusahaan memperkuat sistem security yang ada. Salah satunya melakukan biomatrik dengan memiliki alogaritma yang kuat dan sistemik. Dengan begitu, nasabah yang kebanyakan pensiunan akan merasakan kemudahan dan aman dalam bertansaksi.

"Berdasarkan pengalaman, aplikasi berbasis online sangat mudah dihack pada aplikasi penggunanya (user) langsung dibandingkan aplikasi pada bank pusat," ujar Direktur BTPN Kharim Indra Gupta Siregar.
 
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Chatib Basri mengungkapkan era digital ini akan bermanfaat positif karena memudahkan masyarakat mengajukan kredit. Misalnya, proses pengajuan kredit cukup dilakukan dengan cara selfie, kemudian ID scaning dan mesin learning.  Juga lebih cepat dengan approval yang hanya butuh waktu tiga menit.  

"Sehingga ekspansi kredit juga mengalami peningkatan," jelas Chatib Basri.

Selain itu, jumlah calon nasabah yang memiliki akses kredit juga semakin banyak. Apalagi dengan mempergunakan model seperti fintech, transaksi cost hampir nol. 

Berita Lainnya
×
tekid