sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Investasi industri elektronika ditarget Rp2,3 triliun tahun ini

Kementerian Perindustrian mencatat sudah ada tiga produsen semikonduktor dan komponen elektronik yang berkomitmen menanamkan modal.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Kamis, 16 Mei 2019 13:20 WIB
Investasi industri elektronika ditarget Rp2,3 triliun tahun ini

Potensi investasi sektor industri elektronika dan telematika di Indonesia cukup besar. Diperkirakan, sepanjang tahun 2019 nilai investasi mencapai Rp2,3 triliun. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong investasi bernilai tambah tinggi. 

“Kami fokus mendorong industri elektronika dan telematika di dalam negeri agar tidak hanya terkonsentrasi pada perakitan, tetapi juga terlibat dalam rantai produksi yang bernilai tambah tinggi,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto dalam keterangan yang diterima Alinea.id di Jakarta, Kamis (16/5).

Janu membeberkan saat ini sudah ada tiga produsen semikonduktor dan komponen elektronik di Indonesia yang berkomitmen menanamkan modalnya untuk ekspansi. Pertama, PT Infineon Technologies Batam yang menggelontorkan dana hingga Rp884 miliar dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. 

Kedua, PT Rubycon Indonesia yang bakal berinvestasi sebesar Rp89 miliar dengan membuka lapangan kerja 250 orang. Lalu, PT Excelitas Technologies Batam berinvestasi Rp29 miliar dengan menyerap tenaga kerja sekitar 140 orang.

“Kemudian, tahun ini diproyeksi ada beberapa investasi baru yang akan masuk, secara total nilainya mencapai Rp1,3 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan sebanyak 1.260 orang. Ini menandakan bahwa iklim investasi di Indonesia masih kondusif,” ujar Janu.

Janu mengemukakan, investor tersebut berasal dari industri semikonduktor dan komponen elektronik, industri peralatan listrik rumah tangga, industri komputer, barang elektronik, dan optik, serta industri peralatan teknik. 

Mereka ialah PT Sammyung Precision Batam, PT Simatelex Manufactory Batam, PT Pegatron Technology Indonesia, dan PT Siix Electronics Indonesia.

“Kami optimistis, Indonesia akan mampu membangun kemampuan industri elektronika lokal yang berdaya saing global untuk manufaktur komponen lanjutan,” ujarnya. 

Sponsored

Apalagi, kata dia, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri elektonika adalah satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air.

Selain itu, pemerintah juga telah memberikan insentif guna menarik investasi dan mendorong ekspor. Insentif perpajakan yang telah ditawarkan kepada investor, antara lain tax holiday dan tax allowance.

Menurut Janu, tax holiday diberikan kepada investor yang akan mengembangkan industri semikonduktor wafer, industri backlight untuk liquid crystal display (LCD), electrical driver dan liquid crystal display (LCD). Hal tersebut sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 150/2018 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

Pelaku industri juga  bisa memanfaatkan tax allowance, apabila mereka berminat mengembangkan industri komputer, barang elektronik dan optik, industri peralatan listrik dan industri mesin dan perlengkapan YTDL (seperti mesin fotocopy dan pendingin).

Hal itu diatur dalam Permenperin 1/2018 tentang Kriteria dan/atau Persyaratan Dalam Implementasi Pemanfaatan Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah Tertentu Pada Sektor Industri.

Selain itu, pemerintah menyediakan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) lewat PMK 209/2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2019.

Janu menambahkan, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk sektor elektronika, peralatan telekomunikasi, kabel serat optik, smart card dan telepon seluler. Menurutnya, BMDTP dapat meningkatkan daya saing produk industri dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar dalam negeri dan meningkatkan utilisasi. 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pihaknya serius untuk mengakselerasi peningkatan daya saing industri elektronika di Tanah Air. Fokusnya antara lain industri elektronika dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku atau komponen impor. 
 

Berita Lainnya
×
tekid