sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bahlil: Kelolaan investasi di kementeriannya baru 15% dari total investasi

Komponen investasi lain seperti investasi hulu migas, investasi pemerintah, dan sektor keuangan harus dikelola Kementerian Investasi.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 06 Agst 2021 17:14 WIB
Bahlil: Kelolaan investasi di kementeriannya baru 15% dari total investasi

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan konsolidasi agar seluruh komponen investasi dikelola oleh kementeriannya.

Pasalnya, meskipun telah berubah nama menjadi Kementerian Investasi, namun kelolaan investasi di Kementerian ini baru sebesar 15% dari total investasi di dalam negeri.

Selama ini, Kementerian Investasi hanya mengelola investasi dari penyertaan modal asing (PMA) dan penyertaan modal dalam negeri (PMDN).

"Porsinya memang 15% dari seluruh investasi. Nah, kementerian investasi ini baru dibentuk dua bulan dan memang kita lagi melakukan konsolidasi agar bisa mengelola seluruh investasi," katanya dalam video conference, Jumat (6/7).

Dengan demikian, jika rencana tersebut direalisasikan maka komponen investasi lain seperti investasi hulu migas, investasi pemerintah, dan sektor keuangan, di samping PMA dan PMDN akan dikelola oleh kementeriannya.

Namun demikian, Bahlil mengungkapkan, yang terpenting ke depan adalah bagaimana memastikan bahwa besaran investasi yang masuk ke dalam negeri berkualitas dan berkontribusi terhadap penciptaan nilai tambah dan pembukaan lapangan kerja.

"Karena, transformasi ekonomi yang menjadi gagasan besar presiden itu ujungnya adalah bagaimana memberi nilai tambah dan hilirisasi," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus belajar dari kesalahan masa lalu, di mana berbagai sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia hanya berakhir sebagai produk mentah tanpa menciptakan nilai tambah bagi negara.

Sponsored

Dia mencontohkan, Indonesia pernah memiliki masa keemasan dari hasil kayu, namun tak memiliki 10 pabrik mebel mendunia. Begitu pula di batu bara yang hilirisasinya dalam bentuk gasifikasi baru digarap beberapa waktu terakhir.

Karena itu, saat ini pemerintah getol mendorong terciptanya produk hilirisasi dari nikel, di mana Indonesia memiliki cadangan nomor dua terbesar di dunia. Targetnya, Indonesia dapat menjadi pemain industri baterai dunia di masa mendatang.

"Kita membuat langkah-langkah komprehensif dan terukur untuk investasi yang masuk itu di sektor industri, pengolahan bahan baku untuk jadi barang jadi. Dan itu masif kita lakukan. Ini pelajaran dari masa lalu," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid