sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasar kalkulasi penurunan data ekonomi, IHSG ditutup menguat

Penopangnya berasal dari sektor properti dan konsumer.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 05 Mei 2020 17:13 WIB
Pasar kalkulasi penurunan data ekonomi, IHSG ditutup menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,54% ke level 4.630 pada perdagangan Selasa (5/5). Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp429 miliar.

Sebanyak 6 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp5,39 triliun. Sebagai informasi, sebanyak 221 saham mengalami kenaikan kinerja dan 177 saham masuk ke zona merah.

Sektor properti naik 2,19% dan sektor konsumer naik 1,82% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.

Saham milik PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 2,4% ke level Rp426 per saham dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 1,94% ke level Rp525 per saham menjadi penopang penguatan sektor properti pada hari ini.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan sentimen dari dalam negeri, datang dari pelaku pasar yang menaruh harapan besar terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I 2020. Hal ini menurut Nico tergambarkan pada pergerakan IHSG selama sehari penuh ini.

"Meskipun data yang dirilis BPS belum sesuai ekspektasi, namun kami melihat pasar telah mengkalkulasi penurunan ini jauh dari sebelum data tersebut keluar," ujar Nico pada Selasa (5/5).

Nico melanjutkan, sejak awal Februari, beberapa ekonom telah melakukan proyeksi terhadap perlambatan yang terjadi dalam tahun ini. Hal ini juga diikuti dengan pandemi virus corona yang turut menyelimuti Indonesia pada pertengahan Februari.

"Seperti yang telah kami sampaikan, tekanan pada aktifitas ekonomi di kuartal I tentunya cukup berat. Sebab sebagian aktivitas mitra dagang Indonesia mengalami perlambatan bahkan penutupan," kata dia.

Sponsored

Hal tersebut memberikan dampak pada aktifitas industri dalam negeri di mana produktifitas melambat. Ini juga tercermin pada Indeks Manufakturing PMI April, di mana aktifitas Industri Manufaktur mengalami kontraksi dalam satu bulan tersebut.


 

Berita Lainnya
×
tekid