sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krakatau International Port gunakan sistem digital KIPOS dalam pemrosesan logistik

Dengan adanya aplikasi KIPOS ini, pengguna layanan nantinya akan mendapatkan kemudahan.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Jumat, 11 Nov 2022 20:34 WIB
Krakatau International Port gunakan sistem digital KIPOS dalam pemrosesan logistik

Direktur Operasi Krakatau International Port, Cahyo Antarikso menyampaikan saat ini Krakatau International Port (KIP) telah mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi pelayanan di pelabuhan dengan memanfaatkan teknologi digital. Digitalisasi pelayanan ini adalah Smart Port System dengan aplikasi KIPOS atau Krakatau International Port Solution.

“Jadi dalam aplikasi ini mulai dari planning, jadi bagaimana vessel plan bulan ini dilayani. Jadi kami sangat memperhatikan keluhan beberapa kapal seperti kalau sandar itu enggak boleh nunggu lama di laut yaitu tidak boleh lebih dari 2 jam. Tapi layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” jelas Cahyo dalam diskusi daring Alinea Forum bertajuk “Tata Ulang Ekosistem Logistik Pelabuhan”, Jumat (11/11).

Dengan adanya aplikasi KIPOS ini, pengguna layanan nantinya akan mendapatkan kemudahan, antara lain terbebas dari ancaman fraud atau pemalsuan dokumen, pengurusan data operasional jauh lebih efektif, bahkan pengguna layanan bisa memantau pemrosesan di pelabuhan secara real time saat proses bongkar muat.

Sistem KIPOS ini juga melingkupi beberapa aspek seperti planning (K-Planning), customer (K-Customer), billing (K-Billing), administration (K-SysAdm), integration (K-Integration), operation (K-Operation).

“Kami siapkan satu kantor pelayanan terpadu satu atap yang berisi customer, immigration, ada karantina, dan ada port authority. Jadi tentu ini memberikan manfaat yang jelas dan besar seperti meningkatkan produktivitas karena prosesnya lebih cepat dan secara digital, jadi lebih kompetitif, dan bisa membantu operasional hingga detail di lapangan,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan keamanan, Cahyo menyatakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Karantina terkait kepastian tidak adanya gangguan atau hama pada produk yang keluar masuk di pelabuhan. Ini dilakukan dengan spraying menggunakan gangway otomatis dalam waktu 15 detik dan dilakukan di dalam dermaga.

“Kalau dulunya proses spraying ini dilakukan manual di dermaga, memakan waktu yang cukup lama keliling trucking. Kalau sekarang sudah otomatis yang menyemprot truk yang telah mengangkut kargo dan tertutup rapat. Sehingga dipastikan hama-hama tidak akan berlanjut kemana-mana,” kata Cahyo.

Ia juga menjanjikan akan terus melakukan perbaikan selama hal tersebut dapat berdampak pada perbaikan sistem, serta lebih efisien dan efektif. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid