sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kunci stabilitas rupiah hadapi gempuran dolar AS

Pemerintah mengasumsikan nilai tukar rupiah sepanjang 2020 tetap terjaga pada kisaran Rp14.000-Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 12 Jun 2019 04:17 WIB
Kunci stabilitas rupiah hadapi gempuran dolar AS

Pemerintah mengasumsikan nilai tukar rupiah sepanjang 2020 tetap terjaga pada kisaran Rp14.000-Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Akan tetapi, menjaga skala tersebut bukanlah perkara mudah menimbang gejolak ekonomi eksternal yang kian tak menentu serta kondisi ekonomi domestik yang masih menghadapi berbagai tantangan.

Sejumlah faktor dari sisi eksternal yang dimaksud meliputi pelemahan ekonomi global, ketidakpastian hubungan dagang AS dan China, arah kebijakan moneter AS, proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan perlemahan perdagangan global, serta fluktuasi harga komoditas. Sedangkan tantangan perekonomian domestik salah satunya berasal dari lemahnya permintaan global atas produk dalam negeri.

"Hal-hal tersebut mempengaruhi besarnya arus valuta asing yang masuk dan keluar Indonesia seperti yang terjadi pada tahun 2018, yang pada gilirannya berimbas pada fluktuasi nilai tukar rupiah," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).

Membentengi negara terhadap faktor-faktor penghambat tersebut, seyogianya pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan salah satunya dengan memperbaiki kinerja ekspor barang dan jasa serta perbaikan struktural dengan mendorong produk-produk domestik untuk dapat lebih berdaya saing dengan produk impor.

"Memperbaiki ekspor barang dan jasa serta penguatan produk domestik akan mampu mengembalikan surplus neraca perdagangan dan mengurangi defisit transaksi berjalan yang terjadi," katanya.

Selain itu, pemerintah, disebut Sri Mulyani juga bakal fokus memperbaiki iklim investasi serta menyederhanakan regulasi demi mendorong arus modal masuk ke Indonesia.

Di sisi lain, pengembangan sektor pariwisata dengan sepuluh destinasi wisata di luar Bali atau 'Bali Baru' diharapkan akan semakin menarik jumlah wisatawan luar negeri dan mencegah keluarnya devisa karena wisatawan Indonesia ke luar negeri.

Sponsored

"Dengan langkah-langkah tersebut maka perolehan valas bagi perekonomian akan meningkat dan posisi cadangan devisa menjadi semakin kuat. Pada gilirannya akumulasi valas dan cadangan devisa tersebut mampu mendukung terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah," tuturnya.

Pendalaman pasar pun akan terus dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bukan hanya dengan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor riil, tetapi juga untuk lebih menjamin likuiditas dan stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan strategi kerja sama internasional dan bilateral yang dapat membantu stabilisasi nilai tukar. Format-format kerja sama seperti Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), perjanjian bilateral currency swap arrangement merupakan strategi yang disiagakan sebagai buffer penguatan cadangan devisa bila diperlukan.

Sehingga, lanjut Sri Mulyani, dengan semakin kuatnya pasar keuangan, tentu Indonesia akan lebih mampu mengatasi tekanan-tekanan eksternal yang juga akan berpengaruh pada stabilitas nilai tukar.

"Nilai tukar rupiah yang stabil namun fleksibel merupakan instrumen kebijakan makro yang penting untuk menjaga ekonomi Indonesia dari shock dan tekanan. Karena itu, nilai tukar harus dijaga agar dapat memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi secara konsisten," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid