sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah targetkan tanggulangi kemiskinan ekstrem di 212 daerah pada 2022

Terdapat sekitar 1,3 juta penduduk miskin ekstrem yang akan ditangani atau 12,48% dari total penduduk miskin ekstrem di Indonesia.

Hermansah
Hermansah Selasa, 21 Des 2021 22:49 WIB
Pemerintah targetkan tanggulangi kemiskinan ekstrem di 212 daerah pada 2022

Pemerintah telah berupaya untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten prioritas di tujuh provinsi dengan 24 kabupaten pada 2021, di antaranya berada di wilayah pesisir. Adapun pada 2022, pemerintah akan memperluas cakupannya dengan menanggulangi kemiskinan ekstrem di 212 kabupaten/kota di 25 provinsi dengan 147 kabupaten/kota di antaranya berada di wilayah pesisir.

“Pada 2022 ini rencana kita adalah menanggulangi kemiskinan ekstrem di 212 kabupaten/kota. Dan ternyata di 212 kabupaten kota itu, 147-nya sama dengan 69,34% adalah wilayah pesisir,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat memimpin Rapat Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Pesisir di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Selasa (21/12).

Dari 147 kabupaten/kota di wilayah pesisir tersebut, lanjut Wapres, terdapat sekitar 1,3 juta penduduk miskin ekstrem yang akan ditangani atau 12,48% dari total penduduk miskin ekstrem di Indonesia yang mencapai 10,86 juta jiwa.

“Nanti kita coba yang wilayah pesisir seperti apa penanggulangannya,” ujar Wapres seperti dilansir dari wapres.go.id.

Lebih jauh, Wapres menuturkan, sebenarnya pemerintah telah memberikan perhatian besar terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah pesisir. Menurutnya berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran lintas kementerian 2021 untuk  berbagai program peningkatan produktivitas dan pemberdayaan di wilayah pesisir mencapai lebih dari Rp76 triliun.

“Pada 2021 juga dilakukan penambahan (bantuan) sosial sembako dan bantuan langsung tunai, BLT Desa, pada 35 kabupaten/kota di tujuh provinsi (prioritas), yang di antaranya 24 kabupatennya termasuk wilayah pesisir,” urainya.

Kemudian, program penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir pada 2022 akan dilakukan dengan fokus pada perluasan pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

“Penambahan bansos untuk pengurangan beban masyarakat miskin ekstrem, peningkatan akses layanan dasar, konektivitas wilayah, dan kolaborasi (diperlukan) untuk meminimalkan wilayah kantong kemiskinan,” pungkasnya.

Sponsored

Pada kesempatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, program penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir tidak terpisahkan dari program penanggulangan kemiskinan ekstrem secara umum, seperti pembangunan infrastruktur dasar, program padat karya tunai, bantuan permodalan dan pembiayaan UMKM, serta program produktif terkait akses pekerjaan.

“Kemudian di wilayah pesisir ini (juga) terdapat program khusus dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Kampung Nelayan dan Perikanan Budidaya,” imbuhnya.

Selain itu, program yang juga akan dioptimalkan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kartu Prakerja, pembangunan Kampung Nelayan Maju, dan Kampung Perikanan Budidaya.

“Penyaluran di perikanan pada sektor KUR sejak Januari sampai 20 Desember 2021 sudah mencapai Rp5,18 triliun dan diberikan kepada 145.547 debitur,” lapornya.

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan untuk membangun Kampung Nelayan Maju, Kementerian KKP telah berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian PUPR untuk penyediaan infrastruktur dan perumahan.

“Kemudian dari sisi kelembagaan usaha kami bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, untuk penyediaan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dalam hal penyediaan sekolah-sekolah termasuk Sekolah Menengah Kelautan, serta penyediaan energi kita meminta kepada Pertamina dan BUMN,” paparnya.

Berita Lainnya
×
tekid