sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Jabar tuntas revitalisasi 21 pasar tradisional

"Kita akan terus memperbaiki pasar agar ekonomi rakyat jadi nomor satu lagi pascapandemi Covid-19."

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 05 Mar 2022 12:53 WIB
Pemprov Jabar tuntas revitalisasi 21 pasar tradisional

Sebanyak 21 pasar tradisional di Jawa Barat (Jabar) telah selesai direvitalisasi. Pemerintah provinsi (pemprov) setempat menargetkan perbaikan menyasar 25 titik.

"[Sebanyak] 21 pasar direvitalisasi dengan dana sebesar Rp229,7 miliar dari bantuan keuangan Pemda Provinsi Jawa Barat," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Sabtu (5/3).

Pasar Pasalaran dan Pasar Kue Weru di Cirebon adalah dua proyek belakangan baru selesai direvitalisasi. Perbaikan Pasar Pasalaran memakan anggaran Rp9,2 miliar, sedangkan Pasar Kue Waru Rp13,5 miliar.

"Biasanya saya hanya meresmikan satu pasar, tapi sekarang sekaligus dua pasar di Cirebon, menandakan betapa pentingnya revitalisasi pasar," jelasnya, menukil situs web Pemprov Jabar.

Kang Emil, sapaannya, menambahkan, Pemprov Jabar akan merevitalisasi satu pasar tradisional pada tahun ini. Anggaran yang disapkan Rp4 miliar.

"Kita akan terus memperbaiki pasar agar ekonomi rakyat jadi nomor satu lagi pascapandemi Covid-19," janji mantan Wali Kota Bandung ini.

Pasca-direvitalisasi, dirinya berharap, tidak ada lagi pasar tradisional di "Bumi Pasundan" yang kumuh dan semrawut. Dengan demikian, masyarakat semakin nyaman berbelanja dan animonya membaik.

"Saya juga senangnya ke pasar tradisional karena pemilik tokonya adalah masyarakat umum, bisa sambil berdialog dan tawar menawar. Di situlah letak kearifan lokalnya," ucapnya.

Sponsored

Di sisi lain, pengelola pasar bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan bank bjb dalam penyediaan pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Layanan ini diharapkan membuat proses transaksi lebih cepat, aman, dan mudah.

"Ini menjadi target kedua, di mana masyarakat tidak lagi bayar tunai, tapi nontunai lewat QRIS yang akan jadi standar baru," ujarnya.

"Hari ini, semua orang pegang handphone dan paham digital. Semoga QRIS ini menjadi kebiasaan baru di masyarakat dalam bertransaksi," pungkas Kang Emil.

Berita Lainnya
×
tekid