Pemulihan ekonomi menunjukkan kemajuan, IHSG merangkak naik
Pasar modal dipegaruhi faktor eksternal dan dalam negeri.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,11% ke level 5.239 pada Kamis (13/8). Investor asing tercatat membukukan pembelian bersih sebesar Rp281 miliar.
Sebanyak 11,7 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp10,6 triliun. Sektor konsumer yang naik 0,85% dan sektor agrikultur yang menguat 0,69% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan faktor eksternal masih cukup memengaruhi pergerakan saham dalam negeri. Kendati saat ini investor domestik cukup mendominasi perdagangan saham, namun tekanan dari geopolitik yang cukup besar masih menjadi kecemasan pelaku pasar.
Terlebih, lanjut Nico, negosiasi antara Amerika Serikat dan China yang juga berlangsung sejak tahun 2018 itu turut memberikan dampak pada perdagangan ekonomi dunia.
"Bagi Indonesia sendiri, fluktuasi terhadap nilai tukar serta defisit neraca perdagangan ikut menghantui pergerakan IHSG sejak perundingan tersebut dimulai," katanya.
Dia melanjutkan, hal baik tentunya diharapkan oleh pelaku pasar. Dengan demikian, keadaan dapat berjalan sesuai rencana dan semua pihak dapat diuntungkan.
Nico menuturkan, menjelang rilis data current account pada Jumat (14/8), pelaku pasar masih cukup optimistis terhadap progres pemulihan ekonomi nasional yang saat ini telah menyerap 22% dari total anggaran.
Adapun sentimen lainnya, pelaku pasar juga menanti keberlanjutan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Seperti diketahui, PSBB Transisi diperpanjang untuk ketiga kalinya pada 31 Juli hingga 13 Agustus. Pasar menanti keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait perpanjangan kebijakan PSBB Transisi tersebut.