sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penerimaan negara anjlok terdampak harga komoditas

Penerimaan negara dari sektor sumber daya alam turun dibandingkan tahun lalu.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 26 Agst 2019 18:45 WIB
Penerimaan negara anjlok terdampak harga komoditas

Penerimaan negara dari sektor Sumber Daya Alam (SDA) mengalami penurunan yang signifikan. Hingga Juli 2019 realisasinya hanya Rp87,3 triliun, jauh lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp 92,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan, penurunan penerimaan negara dari sektor SDA tersebut terjadi karena jatuhnya harga minyak dunia dan juga batu bara.

"Sektor pertambahan mengalami kontraksi yang sangat besar pengaruh dari anjloknya harga minyak dunia dan komoditas batubara," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Senin (26/8).

Jika dilihat dari per sektornya, penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) hingga Juli 2019 hanya Rp68,22 triliun atau lebih rendah dibandingkan dengan penerimaan migas periode sebelumnya sebesar Rp72,66 triliun.

Ia menjelaskan penurunan penerimaan migas dikarenakan realisasi ICP (minyak mentah Indonesia) periode Januari-Juli 2019 turun sebesar US$62,88 per barel, dibandingkan periode yang sama di 2019 US$67,14 per barel.

Sementara di sisi non migas juga mengalami penurunan. Realisasi hingga Juli 2019 hanya Rp19.4 triliun, lebih rendah 3,29% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp19,7 triliun.

Penurunan ini disumbang oleh turunnya harga rata-rata acuan batu bara pada periode Januari-Juli sebesar UD$85,56 per ton. Lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018 sebesar US$97,66 per ton.

"Rata-rata harga minyak lebih rendah dari tahun lalu juga batu bara karena moderasi harga komoditas di pasar global. Itu kenapa pendapatan SDA kita mengalami penurunan," ujarnya. 

Sponsored

Sri juga menjelaskan, hal yang sama juga terjadi di sektor perikanan dan kehutanan. Hingga Juli 2019 realisasi tiga sektor ini hanya berkontribusi sebesar Rp2.611 triliun untuk kehutanan dan Rp285,2 triliun untuk perikanan. 

Berita Lainnya
×
tekid