sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penguatan IHSG berpotensi lanjut, simak saham pilihan hari ini

Penguatan dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 31 Okt 2018 09:49 WIB
Penguatan IHSG berpotensi lanjut, simak saham pilihan hari ini

Kiwoom Sekuritas Indonesia menyatakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan, dengan support dan resistance di level 5.751-5.807.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen berasal dari postur RAPBN 2019 yang telah disepakati oleh Badan Anggaran DPR RI, dan akan dibawa dalam rapat paripurna pada Rabu (31/10), hari ini. 

Dalam postur RAPBN tersebut, asumsi inflasi ditetapkan sebesar 3,5%,  lalu tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 5,3%. Selain itu, juga ditetapkan harga minyak mentah Indonesia sebesar US$ 70 per barel dan nilai tukar rupiah mengalami perubahan menjadi Rp15.000 per dolar AS.

"Hal ini memberikan indikasi bahwa pemerintah tampaknya tidak terlalu yakin, bahwa rupiah mampu kembali menguat dibawah Rp 15.000. Sehingga pelemahan rupiah hingga Rp15.000 menjadi sebuah level psikologis baru bagi Indonesia," ujar Nico dalam risetnya yang diterima Alinea.id, Rabu (31/10).

Selain itu, kata Nico, sentimen juga datang dari pertemuan Trump dengan Xi Jinping di sela-sela KTT G20 bulan depan. Pertemuan ini merupakan kesempatan terakhir bagi kedua belah pihak, untuk menentukan sikap terkait perang dagang, yang selama ini memberikan implikasi kepada perekonomian global.

"Apabila Amerika tidak mencapai kata sepakat, maka Amerika telah bersiap untuk memberikan bea masuk baru terhadap China senilai US$ 257 miliar. China sendiri akan menjadi sebuah titik balik reformasi ekonomi apabila ternyata kesepakatan tersebut gagal," kata Nico menjelaskan.

Ditengah situasi dan kondisi seperti ini, dollar AS akan dikejar lantaran sifatnya sebagai safe haven. Hal ini akan membuka potensi penguatan dollar.

Sentimen berikutnya datang dari Kanselir Jerman Angela Merkel, yang memutuskan meletakkan jabatan dan mundur dari dunia politik. Pelaku pasar khawatir, tanpa adanya Merkel dibangku Pemerintahan Jerman, dapat mengganggu disiplin fiskal yang selama ini menjadi icon dari Pemerintahan Jerman.

Sponsored

Menurut Nico, di tengah krisis stabilitas ekonomi Italia dan proses keluarnya Brexit, turunnya Merkel akan menjadi warna tersendiri dalam cerita ekonomi Eropa.

Sebagai informasi, di akhir perdagangan saham Selasa (30/10) kemarin, IHSG ditutup naik 34,4 poin (+0,60%) ke level 5.789.  Sektor yang mengalami kenaikan besar dipimpin oleh sektor aneka industri (+1,97%) dan keuangan (+1,55%), sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar di sektor pertambangan (-0,85%) dan agrikultur (-0,85%). Investor asing mencatatkan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp599,1 miliar.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, pasca melemah dan dibarengi dengan sentimen negatif dari bursa saham AS yang melemah, laju IHSG mampu kembali mengalami kenaikan. Aksi jual pun terlihat diimbangi dengan kenaikan volume beli.

"Melemahnya kembali laju rupiah dan turunnya hasil lelang SBSN kali ini tidak menjadi halangan IHSG untuk berbalik menguat. Apalagi dengan adanya sentimen rencana pemerintah AS untuk mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari Tiongkok," ujar Reza.

Selain itu, penurunan harga minyak mentah dunia juga tidak banyak berimbas pada pergerakan IHSG.

"Bergerak positifnya laju bursa saham Asia yang diikuti dengan masih bertahannya aksi beli investor asing, cukup membantu IHSG berbalik positif," jelasnya.

Saham-saham pilihan hari ini :
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) 
2. PT United Tractors Tbk. ((UNTR) 
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) 
4. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)
5. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Berita Lainnya
×
tekid