sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertumbuhan serapan apartemen di Jakarta pada 2021 diramal hanya 2%

Hingga kuartal III-2020, hanya 168 unit apartemen yang terserap.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 07 Okt 2020 17:22 WIB
Pertumbuhan serapan apartemen di Jakarta pada 2021 diramal hanya 2%

Konsultan properti Colliers International Indonesia memperkirakan pasar properti apartemen di wilayah DKI Jakarta bergerak stagnan hingga akhir 2020.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, hingga kuartal III-2020 ini hanya 168 unit apartemen yang terserap. Dari angka tersebut, tercatat tingkat serapan untuk proyek yang sudah jadi mencapai 94,2% dan tingkat serapan untuk proyek yang masih dalam konstruksi mencapai 62,3%.

"Sampai akhir tahun, tingkat serapan masih akan stagnan karena konsumen masih ragu-ragu. Kami melihat serapan sampai 2021 naiknya juga tidak signifikan, hanya sekitar 1% sampai 2%," kata Ferry, Rabu (7/10).

Dia melanjutkan, total permintaan atau penyerapan pasar apartemen sebenarnya sudah mengalami koreksi yang cukup dalam sejak 2015. Penurunan penyerapan ini tidak semata-mata karena faktor Covid-19 saja.

Adapun akibat pandemi Covid-19, Colliers juga mencatat terjadi penurunan penjualan apartemen secara drastis secara year to date (YTD). Per September 2020, hanya ada 1.382 unit apartemen yang terjual, dibandingkan full year tahun 2019 yang mencapai 4.682 unit.

"Sebelum PSBB jilid 2, sempat ada pelonggaran dan beberapa developer sudah mulai membuka channel offline. Itu cukup membantu meningkatkan penjualan, walaupun belum signifikan," ujarnya.

Mengenai pasokan apartemen baru, Colliers Indonesia mencatat di kuartal III-2020, hanya ada satu proyek atau sekitar 650 unit pasok apartemen yang masuk ke pasar. Sementara, sisanya diproyeksikan akan selesai pada kuartal IV. Colliers pun memproyeksikan hingga akhir 2020 ini, total tambahan pasok apartemen mencapai 3.034 unit.

"Beberapa proyek yang baru diperkenalkan memutuskan untuk menahan dulu penjualannya. Ini juga mengurangi proyeksi tambahan pasokan ke depannya," tuturnya. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid