Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyoroti potensi dampak luas dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tengah terjadi di sejumlah sektor, mulai dari manufaktur hingga pariwisata. Ia menilai PHK massal tidak hanya menyentuh aspek ketenagakerjaan, tetapi juga bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Gelombang PHK bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Baik karena industri yang melemah, maupun karena menurunnya daya beli masyarakat akibat ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian,” ujar Puan, dikutip Minggu (15/6).
Puan mencermati hingga saat ini belum terlihat mekanisme konkret dan terukur dari pemerintah pusat maupun daerah dalam menghadapi gelombang PHK yang semakin meluas.
Ia menyoroti belum adanya skema pelatihan ulang (reskilling) yang siap dijalankan secara masif, serta dukungan sistematis bagi para pekerja yang ingin beralih menjadi pelaku usaha kecil atau pekerja sektor informal.
“Belum ada skema pelatihan ulang yang siap dijalankan, dan dukungan bagi pekerja yang di-PHK lalu memutuskan menjadi wirausaha kecil maupun pekerja sektor informal,” jelas Puan.
Puan menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi Bali yang mulai terdampak, padahal selama ini dikenal sebagai ikon utama pariwisata nasional.
“Bahkan daerah seperti Bali yang selama ini menjadi ikon pariwisata Indonesia, terkesan dibiarkan menghadapi krisis ini sendirian,” katanya.
Gelombang PHK di Bali, menurutnya, menjadi cermin ketidaksiapan sistem ketenagakerjaan nasional dalam merespons tekanan ekonomi yang cepat berubah. Karena itu, ia mendorong adanya kebijakan terpadu dan cepat tanggap, baik dari pusat maupun daerah, untuk menyelamatkan tenaga kerja sekaligus menjaga stabilitas ekonomi lokal.
Puan juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi lintas sektor demi merancang strategi pemulihan yang adil dan inklusif. Ia menegaskan penguatan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
“Kita butuh solusi yang tidak hanya reaktif, tapi juga proaktif dan berkelanjutan,” pungkasnya.