sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PLN raup laba bersih Rp7,35 triliun di semester I-2019

PLN berbalik laba pada tahun ini karena peningkatan penjualan dan penurunan pemakaian BBM.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 23 Sep 2019 11:33 WIB
PLN raup laba bersih Rp7,35 triliun di semester I-2019

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) memperoleh laba bersih senilai Rp7,35 triliun pada semester I-2019. Pada periode yang sama tahun lalu perusahaan pelat merah ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp5,35 triliun.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan penurunan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan peningkatan penjualan membantu mendongkrak peningkatan laba bersih PLN.

"Peningkatan nilai penjualan tenaga listrik PLN di semester I-2019 naik 4,95% menjadi Rp133,45 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp127,16 triliun," kata Sarwono dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Senin (23/9).

Pertumbuhan penjualan semester I-2019 ini berasal dari kenaikan volume penjualan sebesar 118,52 Terra Watt hour (TWh) atau naik 4,41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 113,52 TWh.

Selain itu, peningkatan konsumsi kWh didukung dari kenaikan jumlah pelanggan sampai paruh pertama 2019 mencapai 73,62 juta, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 69,7 juta pelanggan.

"Bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 98,3% pada akhir tahun 2018, menjadi 98,81% pada 30 Juni 2019," kata Sarwono.

Seiring dengan meningkatnya penjualan, volume produksi listrik juga naik yang menuntut kenaikan biaya usaha PLN di semester I-2019 sebesar 7,08% menjadi Rp152,51 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp142,43 triliun.

Sarwono mengatakan komponen biaya usaha dengan kenaikan terbesar adalah beban pembelian dari listrik swasta yang mengalami kenaikan menjadi Rp41,4 triliun pada semester I-2019. Biaya ini naik 9,5% dari Rp37,8 triliun di semester I-2018, seiring dengan masuknya beberapa Independent Power Producer (IPP) baru untuk menyuplai daya ke PLN.

Sponsored

"PLN tetap mengoptimalkan pembangkit berbahan bakar batubara untuk mendongkrak efisiensi sejalan dengan dukungan pemerintah terkait harga maksimal batubara untuk sektor kelistrikan," tutur Sarwono.

Sarwono melanjutkan, kontribusi produksi listrik dari Pembangkit Batu bara sebesar 61% dari total produksi listrik nasional. PLN, tutur Sarwono, juga melakukan efisiensi operasi secara signifikan dengan mengurangi konsumsi BBM untuk pembangkit PLN, dan menggantinya dengan biofuel serta menambah pasokan listrik dari pembangkit lain yang berbiaya operasi lebih murah.

Selain itu, membaiknya laba PLN juga disebabkan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat dan euro. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut berdampak positif bagi hasil usaha PLN, sebab PLN membukukan keuntungan selisih kurs pada Juni 2019 sebesar Rp5,04 triliun.

Sebagai informasi, selama paruh pertama 2019 ini, PLN berhasil menambah kapasitas pembangkit sebesar 872,44 MW, sehingga total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia menjadi 58.519 MW.

PLN juga menambah jaringan transmisi sepanjang 2.847 kilometer sirkuit (kms) menjadi 56.453 kms, dan menambah Gardu Induk sebesar 6.557 MVA menjadi 137.721 MVA. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan penjualan PLN.

Berita Lainnya
×
tekid