PUPR klaim Program BSPS serap 287.006 tenaga kerja
Setiap sasaran kegiatan mendapatkan Rp17,5 juta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengklaim, Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) berhasil menyerap 287.006 tenaga kerja.
"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, Senin (30/11).
Karenanya, dia berharap, program tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman.
Kementerian PUPR mengalokasikan Rp4,78 triliun untuk melaksanakan Program BSPS. Hingga 26 November 2020, sudah teralisasi 93,46%.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), program menyasar 5.000 rumah tidak layak huni. Namun. baru terealisasi 3.555 unit.
"Kami terus berupaya melaksanakan pembangunan perumahan untuk masyarakat di DI Yogyakarta dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan," jelas Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Mochammad Mulya Permana.
"Dengan dukungan masyarakat yang bergotong royong serta pendampingan dari tenaga fasilitator lapangan (TFL), pembangunan rumah tersebut bisa selesai tepat waktu," sambungnya.
Kegiatan padat karya bedah rumah itu dilakukan dengan metode padat karya tunai (PKT) guna mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Penyaluran BSPS dalam bentuk material bangunan sebesar Rp15 juta per sasaran. Sedangkan upah tukang Rp2,5 juta per orang.