RI-Korsel teken beberapa kerja sama
Dengan penandatanganan tersebut, Indonesia menargetkan nilai perdagangan dengan Korsel melonjak menjadi US$120 miliar.
Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kontrak kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel). Kemitraan tersebut diputuskan dalam Indonesia-Korea Business Forum.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerangkan, nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Korsel pada 2021 mencapai US$18,4 miliar. Artinya, meningkat nyaris 40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Karenanya, penandatanganan perjanjian tersebut diharapkan menggenjot nilai perdagangan kedua negara. "Ditargetkan menjadi US$20 miliar," katanya dalam Korea-Indonesia Business Forum, Selasa (22/2).
Secara relasi, Airlangga menambahkan, Korsel saat ini berada di peringkat tujuh negara ketujuh ekspor dan peringkat keenam impor. Kerja sama RI dengan "Negeri Gingseng" yang berjalan pun tergolong baik.
Lebih lanjut, Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menerangkan, kerja sama bilateral ini terbagi menjadi beberapa kelompok kerja (pokja), di antaranya, investasi, perdagangan, dan industri sumber daya mineral (SDM) serta energi dan teknologi.
“Kerja sama ini juga mencangkup pada pembangunan pengisian kendaraan listrik, kerja sama terkait investasi dan teknologi, dan kerja sama restorasi wilayah tambang di Indonesia. Lalu, kerja sama industri kapal dengan teknologi tinggi, seperti kapal laut, dan pengembangan transfer teknologi teknik investasi, dan pengembangan industri elektronik dan mobil listrik, kerja sama ekspor melalui pembentukan Indonesia-Korea Center," bebernya.
Berikutnya, kerja sama pembentukan perusahaan rintisan (startup) pengembangan demonstrasi jaringan-jaringan kebijakan pada pengembangan infrastruktur, pengembangan hidrogen, dan pembangkit listrik berbasis teknologi.