sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jenama skincare lokal: Populer dan makin laris

Produk lokal dianggap lebih cocok dengan kondisi kulit dibandingkan merek asing. 

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Senin, 15 Jan 2024 20:20 WIB
Jenama skincare lokal: Populer dan makin laris

Skincare merek lokal kian naik daun dan menarik perhatian para pengguna. Survei Jakpat menunjukkan sebanyak 74% responden mengakui jika merek lokal menarik perhatian mereka dalam enam bulan terakhir. Dibandingkan dengan merek asing, 73% pengguna menyebut produk lokal lebih cocok dengan kondisi kulit mereka. 

Survei dilakukan Jakpat untuk mengetahui kebiasaan orang-orang dalam pemakaian produk skincare dan makeup hingga mengidentifikasi merek produk yang sering digunakan di tahun 2023. Laporan yang melibatkan lebih dari 2000 responden ini membahas tiga bagian, yaitu tren makeup dengan seluruh responden perempuan, lalu tren skincare dan pembelian produk kecantikan dengan responden perempuan dan laki-laki.

Laporan itu juga menunjukkan vitamin C masih menjadi bahan perawatan kulit yang paling populer. Lebih dari separuh responden mengklaim produk perawatan kulit mereka mengandung vitamin C. Selain itu, niacinamide dan salicylic acid menjadi kandungan skincare teratas yang paling tenar.

Selain itu, halal, bebas alkohol, dan uji dermatologis adalah klaim perawatan kulit yang dianggap paling penting oleh sebagian besar responden, dan wanita cenderung lebih mempertimbangkan klaim skincare ini ketimbang pria. 

Adapun tempat teratas pembelian makeup dan skincare secara online adalah e-commerce, kemudian media sosial, dan website resmi. Untuk pembelian skincare secara offline, mayoritas membeli di minimarket atau supermarket dengan 38%, toko kosmetik 32%, department store 17%, dan sales 8%. Sedangkan pembelian makeup secara offline didominasi toko kosmetik dengan 51%, minimarket atau supermarket dengan 37%, department store 15%, dan sales 10%.

“Melihat dari data retail 2023, penjualan makeup dan kosmetik mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun mayoritas pembelian dilakukan secara online via e-commerce, namun pengalaman membeli secara offline bisa membantu konsumen untuk menilai produknya secara langsung dan mencobanya di kulit atau wajah mereka sebelum membelinya. Baru kemudian pada tahap repurchasing bisa dilakukan via online,” ujar Head of Research Jakpat, Aska Primardi, baru-baru ini.

Capai Rp28,2 triliun

Sementara itu, fast-moving consumer goods (FMCG) Report Compas.co.id 2023 mencatat penjualan kategori perawatan dan kecantikan di e-commerce sepanjang 2023 mencapai Rp28,2 triliun. Kategori ini memberikan sumbangsih terbesar 49% terhadap total nilai penjualan FMCG yang mencapai Rp 57,6 triliun.

Sponsored

Laporan ini menggunakan metode crawling yang merekam seluruh transaksi di e-commerce secara near real-time. Compas.co.id menemukan total nilai penjualan FMCG meningkat tipis 1,03% atau Rp 576 miliar dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 57,02 triliun.

"Jumlah transaksi juga turut meningkat, mencapai 1,56 juta transaksi naik 2,75% atau bertambah sekitar 42 juta transaksi dibanding tahun lalu,” tutur Hanindia Narendrata, Co-Founder & CEO Compas.co.id.

Kategori kecantikan dan perawatan naik 16% atau Rp3,8 triliun dibandingkan tahun lalu. Naiknya kategori ini ditopang oleh produk parfum yang nilai penjualannya mencapai Rp2,6 triliun atau naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Fenomena ini merupakan dampak dari beberapa hal yang terjadi di tahun 2022 maupun 2023. "Pertumbuhan parfum yang cukup meningkat di tahun 2023, ditengarai oleh munculnya jenama lokal yang mampu bersaing dengan brand global," ujarnya.

Di tahun politik ini, laporan itu memprediksi total nilai penjualan FMCG akan naik 3% ke angka Rp58,3 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid