sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas pangan telusuri penyebab kenaikan harga telur

Harga telur ayam terpantau merangkak naik setelah Hari Raya Idul Fitri 2018.

Hermansah
Hermansah Rabu, 18 Jul 2018 10:45 WIB
Satgas pangan telusuri penyebab kenaikan harga telur

Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto sedang menelusuri penyebab kenaikan harga telur ayam yang saat ini melambung di pasaran.

"Ini sedang diteliti kalau ada yang main-main (mempermainkan harga)," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/7).

Satgas Pangan juga telah mengadakan rapat di Kementerian Perdagangan yang dihadiri Kemendag, Satgas Pangan, asosiasi peternak, pedagang dan integrator.

Dari hasil rapat tersebut diketahui bahwa stok telur di peternak mencukupi. Selain itu harga jual telur di kandang ayam juga normal.

Mengenai harga pakan ayam, menurut dia, tidak ada kenaikan harga.

Namun terjadi kenaikan harga pada day old chick (anakan ayam yang berumur satu hari) sebagai imbas dari kebijakan.

Soal kebutuhan telur ayam di pasar, terpantau normal karena tidak ada perayaan hari besar.

Setyo yang juga menjabat Kadiv humas Polri ini menambahkan harga telur ayam terpantau merangkak naik setelah Hari Raya Idul Fitri 2018.

Sponsored

Untuk itu pihaknya akan menelusuri rantai distribusi telur. "Itu yang akan kami selidiki, apakah pengepul, pangkalan atau broker yang ambil untung banyak," katanya.

Kenaikkan harga telur terjadi di beberapa wilayah seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di beberapa daerah, naik pasca Hari Raya Idul Fitri. Sebagai contoh di beberapa pasar tradisional di Jakarta, harga telur ayam saat ini di kisaran Rp28 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya untuk menurunkan harga daging ayam ras dan telur secara bertahap dalam waktu dekat, dengan menyiapkan langkah intervensi pasar jika nantinya diperlukan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya menyiapkan beberapa langkah jangka pendek untuk menurunkan harga daging ayam ras yang rata-rata nasional sudah mencapai level Rp39.100 per kilogram, dan telur ayam yang sebesar Rp27.200 per kilogram.

"Kami sepakat memberi batas waktu selama satu minggu agar harga dapat turun secara bertahap. Jika tidak terjadi penurunan, maka Kemendag akan menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan intervensi pasar," kata Enggartiasto.

Beberapa langkah jangka pendek yang akan diambil, antara lain dengan meminta integrator yang besar mengeluarkan stoknya dan melakukan penjualan langsung di pasar. Sedangkan untuk jangka menengah, akan disusun peta jalan (roadmap) pemasukan impor grand parent (GP) setelah Kementerian Pertanian memperoleh data yang valid.

 

Sumber : Antara

Berita Lainnya
×
tekid