sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Shopee luncurkan program ekspor produk lokal

Shopee Indonesia berpotensi mengekspor 5.000 produk lokal ke Malaysia dan Singapura.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 14 Okt 2019 18:48 WIB
Shopee luncurkan program ekspor produk lokal

Perusahaan perdagangan daring Shopee Indonesia meluncurkan program Ekspor Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global ke Singapura dan Malaysia untuk mendukung pengusaha dalam negeri menjangkau pasar yang lebih luas.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan program tersebut telah dimulai Maret 2019 dengan membina sejumlah penjual lokal untuk bisa belajar mengembangkan bisnisnya ke pasar global.

"Kita resmi meluncurkan Program Ekspor Kreasi Nusantara, dimulai dari Singapura dan Malaysia. Mereka sudah ikuti program dari Maret lalu dan mereka belajar bagaimana mengembangkan bisnis dari lokal ke global," katanya.

Handhika mengungkapkan program ekspor ke dua negara itu menjadi proyek percontohan bagi perusahaan untuk melihat masalah-masalah yang mungkin dihadapi dalam ekspor. 

"Begitu sudah lancar dari segi penjual, pembayaran, logistik, dan lainnya, baru kita akan kembangkan lagi pada akhir tahun ini atau awal tahun depan untuk bisa ekspor ke tujuh negara di tempat Shopee beroperasi," ungkapnya.

Untuk diketahui, Program Ekspor Kreasi Nusantara telah melatih 10 penjual Shopee dengan potensi ekspor 5.000 produk lokal.

Inisiatif program ekspor itu telah beroperasi mulai dari 23 September 2019 yang memamerkan rangkaian produk lokal Indonesia lintas kategori, seperti fesyen, makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan, hingga perlengkapan rumah tangga.

Berdayakan produk lokal

Sponsored

Dalam kesemptan itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyambut baik inisiatif e-commerce asal Singapura untuk mendorong ekspor produk Indonesia. Enggar berharap e-commerce lainnya bisa ikut menyusul melakukan hal yang sama, yakni mendorong ekspor produk lokal Indonesia ke pasar global.

Menurut Enggar, ekspor yang dilakukan melalui platform online atau daring juga berpotensi menyelamatkan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang terjadi saat ini.

"Satu hal yang pasti, kita akan bisa bertahan dengan apa yang nampaknya kecil tapi kalau dilakukan bersama-sama, yaitu penjualan (ekspor) melalui online, ini benar-benar membantu," katanya.

Menurut Enggar, saat ini Indonesia bersaing dengan seluruh dunia untuk merebut pasar yang ada. Namun, cara tradisional kini tidak lagi relevan digunakan karena memerlukan waktu lama.

"Dari jangkauan, kalau bicara pola tradisional itu akan makan waktu lama. Memang penjualan bisa besar, tapi makan waktu lama," ujarnya.

Lebih lanjut, Enggar menyebut tingginya transaksi perdagangan online yang masuk ke Indonesia juga berdampak terhadap masuknya barang impor. Oleh karena itu, upaya mendorong ekspor melalui berbagai platform akan sangat diapresiasi untuk mengimbangi impor.

"Kalau tidak diimbangi maka yang terjadi makin berpotensi memperbesar defisit. Jadi berapapun nilainya, ritel sekalipun (berarti). Yang ritel diakumulasikan bisa menjadi sesuatu yang besar," ujarnya.

Selain menggenjot ekspor, upaya lain yang terus didorong pemerintah adalah menggalakkan konsumsi produk lokal. Enggar pun meminta e-commerce untuk mengkampanyekan produk lokal dengan kampanye khusus penjualan produk lokal yang digelar di waktu tertentu.

Enggar berpesan agar masyarakat juga mulai membeli dan menggunakan produk lokal yang tidak kalah bagus kualitasnya dengan barang impor.

"Saya ingin pesan, tolong kepada ibu-ibu belanja produk-produk lokal. Pakai produk lokal, tidak usah lagi yang bermerek. Dari aksesori, tas-tas yang dari eceng gondok, itu bagus. Fesyen kita juga sudah sangat terkenal," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid