sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Skenario terburuk Covid-19, Sri Mulyani prediksi laju ekonomi 0%

Pemerintah telah menghitung berbagai skenario dampak Covid-19.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 20 Mar 2020 16:31 WIB
Skenario terburuk Covid-19, Sri Mulyani prediksi laju ekonomi 0%

Pemerintah terus menghitung dan membuat berbagai skenario dampak penyebaran coronavirus (Covid-19) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyiapkan skenario terburuk jika coronavirus ini tidak tertangani secara cepat dan bertahan dalam waktu enam bulan ke depan. 

Sri mengatakan, dalam skenario terburuknya, jika coronavirus bertahan dalam enam bulan dan terjadi isolasi wilayah atau lockdown, serta perdagangan internasional terkoreksi di bawah 30%, maka perekonomian Indonesia diprediksi akan anjlok hingga 0%.

"Jika masalah jauh lebih berat dan durasi Covid-19 lebih dari 3-6 bulan, terjadi lock down, dan perdagangan internasional drop di bawah 30% maka skenario bisa lebih dalam. Pertumbuhan ekonomi hanya akan 2,5%, bahkan 0%," katanya dalam teleconference di Jakarta, Jumat (20/3).

Sri juga mengungkapkan seluruh negara di dunia dan lembaga keuangan telah membuat berbagai skenario untuk memprediksi dampak coronavirus bagi perekonomian.

Namun, dia mengatakan, berbagai skenario tersebut belum dapat memproyeksikan berapa besaran dampak wabah coronavirus tersebut bagi perekonomian secara pasti, karena gejalanya yang masih berjalan.

"Asumsi hampir seluruh lembaga buat skenario dan proyeksi, yang mungkin tidak bisa akurat karena dilakukan disaat perubahan (coronavirus) sedang berjalan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri menyatakan pihaknya juga membuat skenario jangka pendek dan menengah jika coronavirus ini dapat tertangani dengan cepat.

Sponsored

"Saat ini kami belum bisa sampaikan size sebab penanganan Covid-19 akan dilakukan terus sampai ditemukan vaksin antivirus jika bisa dilakukan cepat akan memperpendek dampak. Jadi kami lakukan persiapan berdasarkan kondisi," tuturnya.

Adapun indikator yang dipakai Kementerian Keuangan dalam menghitung skenario dampak Covid-19 ke perekonomian yakni porsi perdagangan Indonesia dengan China dan negara lain, jumlah penerbangan, keterisian hotel, konsumsi rumah tangga, harga bahan pokok, kesehatan, dan kemungkinan pengurangan tenaga kerja.

"Kami enggak berharap itu terjadi (penurunan pertumbuhan ekonomi secara masif), makanya safety net dan langkah mendukung sektor usaha berjalan harus dilakukan," ujarnya.

Sementara, hingga Jumat (20/3), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 369 orang, dengan jumlah meninggal mencapai 32 orang.

Berita Lainnya
×
tekid