Bupati Gowa sebut perbedaan waktu perayaan Idulfitri tunjukkan toleransi antarumat
Bahkan, hal tersebut malah menunjukkan sikap toleransi masyarakat Gowa karena tidak menjadikan perbedaan sebagai pemicu perpecahan.

Perayaan hari Raya Idulfitri tahun ini mengalami perbedaan antara pemerintah dan pemerintah dan beberapa ormas Islam. Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, memastikan perbedaan perayaan Idulfitri tidak berdampak buruk di wilayahnya.
Bahkan, hal tersebut malah menunjukkan sikap toleransi masyarakat Gowa karena tidak menjadikan perbedaan sebagai pemicu perpecahan.
“Walaupun tahun ini ada perbedaan perayaan Idulfitri, akan tetapi ini kesempatan besar untuk kita saling menghormati perbedaan di tengah-tengah masyarakat,” kata Adnan dalam keterangannya, dilansir dari gowakab.go.id, pada Sabtu (22/4).
Adnan juga meminta agar masyarakat tetap gencar melaksanakan ibadah meski Ramadan telah usai. Masyarakat diimbau agar tidak menjadi golongan yang merugi, namun malah terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Kita harus jaga selalu ibadah-ibadah yang dilakukan selama Ramadan. Mulai dari ibadah yang sifatnya sunnah, terutama wajib,” ujarnya.
Adnan menambahkan, pihaknya juga akan mendukung peningkatakan iman dan taqwa masyarakat dengan memperkuat hafalan Al Quran di setiap desa dan kelurahan. Ia memastikan program tersebut juga didukung oleh pemerintah pusat.
“Ini sangat baik dan telah diapresiasi oleh pemerintah pusat,” ujarnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB
Modal kearifan lokal BPR di tengah arus digitalisasi
Senin, 25 Sep 2023 20:17 WIB