sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wujudkan Smart City Farming, peneliti Amerika dukung realisasi 5.000 Longwis di Makassar

Akademisi NSF Amerika bakal meneliti 50 lorong wisata di Makassar sebagai sampel dasar untuk pembentukan 5.000 Longwis.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Kamis, 22 Des 2022 10:00 WIB
Wujudkan Smart City Farming, peneliti Amerika dukung realisasi 5.000 Longwis di Makassar

National Science Foundation United States of America (NSF USA) mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar merealisasikan 5.000 lorong wisata (Longwis). Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, NSF dan Pemkot Makassar bakal membangun sistem pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan dengan Smart City Farming bebasis Artificial Intelligence (AI) di Longwis.

“Beliau-beliau ini adalah ahli-ahli dari Amerika yang meneliti tentang lorong. Diskusi yang kita lakukan ialah saya mau bikin 5.000 lorong. Nah, untuk mendapatkan ukuran; kapasitas lorong dan sebagainya itu secara pengetahuan dan komprehensif maka bekerja sama dengan NSF ini,” kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto, Rabu (21/12).

Danny menjelaskan, akademisi NSF Amerika bakal meneliti 50 lorong wisata di Makassar sebagai sampel dasar untuk pembentukan 5.000 Longwis. Upaya tersebut merupakan bagian dari mewujudkan Modernizing Cities via Garden Alleys dengan Longwis sebagai tumpuannya.

“Seperti bagaimana komoditi dan sebagainya, itu butuh 50 lorong sebagai penelitiannya,” tutur Danny.

Menurut Danny, NSF menilai Longwis merupakan jawaban dalam mengatasi krisis pangan yang mana mendekatkan sumber makanan ke konsumennya. Sebagai upaya pemberdayaan ekonomi serta peningkatan kualitas lingkungan. Lebih dari pada itu, mampu menciptakan solidaritas yang kuat dan mitigasi sosial.

“Mereka ahli dari Amerika juga ada dari ITB dan UGM. Ini menjadi kepercayaan bagi kita bahwa kita itu menjadi bagian dari penelitian di dunia dan Makassar jadi top di Amerika,” tandasnya. 

Sementara itu, Perwakilan NSF, Wangda Zuo menyampaikan, sistem itu bekerja dalam pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan Smart City Farming berbasis AI melalui proyek Modernizing Cities via Garden Alleys with Application in Makassar City.

“Dengan machine learning dan sistem Artificial Intelligence ini maka sangat memudahkan kontrol pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, baik dari aspek ketersediaan maupun kontrol kualitas,” ujar Wangda.  

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid