sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemkab Kendal dan Polda Jateng bongkar penimbunan 17 Ton MinyaKita di Weleri

Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan mengamankan 17 ton MinyaKita siap edar.

Muhammad Wahid Aziz
Muhammad Wahid Aziz Jumat, 10 Feb 2023 09:57 WIB
Pemkab Kendal dan Polda Jateng bongkar penimbunan 17 Ton MinyaKita di Weleri

Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal dan Polda Jateng berhasil membongkar praktik penimbunan stok MinyaKita di gudang milik Toko TJ Pasar Weleri, Kamis (9/2). Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan mengamankan 17 ton MinyaKita siap edar.

Diketahui, pemilik toko sengaja menahan stok lalu dijual bertahap dengan harga Rp15.400 per liter. Padahal harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita hanya Rp14.000.

"Toko PJ ini telah menjualnya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan harga perliternya Rp15.500, yang mana seharusnya Rp 14.000 per liter," kata Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagyo di sela-sela penertiban.

Subagyo melanjutkan, tim gabungan Pemkab Kendal dan Polda Jateng juga terus mendalami kasus ini dengan memeriksa distributor MinyakKita di Toko PJ Pasar Weleri. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemkab Kendal dan Pemprov Jateng agar mencabut izin dagang toko dan distributor yang ikut bermain dalam kasus ini.

"Kami juga menyampaikan kepada pemilik barang untuk menjualnya dengan harga sesui HET. Namun, jika pemilik barang tidak melaksakannya akan diberi sanksi, yaitu dicabut izin usahanya," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, mengrapresiasi Polda Jateng karena membantu pemkab untuk menangani kasus penimbunan ini.

Pada kesempatan tersebut, Basuki juga meminta masyarakat untuk bersama-sama memantau penjualan minyak goreng yang melebihi HET dan segera melaporkannya ke pihak berwenang agar ditindak.

“Sehingga agar kedepan tekait bahan pokok khususnya minyak goreng ini benar-benar bisa stabil,” pungkasya.

Sponsored

Sebelumnya, stok MinyaKita sempat hilang di pasaran Kabupaten Kendal dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, minimnya stok juga dirasakan berbagai daerah di seluruh Tanah Air.

Berita Lainnya
×
tekid