Walkot Makassar ancam copot kepala sekolah yang terbukti curang PPDB 2022
Walkot Makassar, Danny, mengatakan sanksi ini untuk mengantisipasi penyimpangan seperti melakukan pungutan liar.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto akan mencopot kepala sekolah apabila terbukti melakukan kecurangan saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022. Ia mengatakan sanksi ini untuk mengantisipasi penyimpangan seperti melakukan pungutan liar.
“Kepsek kalau macam-macam selesai, ini dekat mi diganti,” tegas Wali Kota Makassar yang kerap disapa "Danny".
Danny mengimbau orang tua tidak tergoda janji dari pihak manapun yang menjanjikan akan memasukkan calon peserta didik ke sekolah tertentu. Ia menekankan apabila para orang tua menemukan hal tersebut, segera dilaporkan supaya segera ditindak oleh pihak-pihak terkait.
"Penetapan zonasi juga harus betul-betul diukur, tidak boleh ada yang menjanjikan bisa mengatur untuk masuk sekolah negeri," jelasnya.
Danny memastikan pihaknya tidak mentoleransi kecurangan dalam bentuk apapun. Ia meminta proses PPDB harus transparan dengan mengacu sistem zonasi.
"Praktek tersebut dinilai dapat mencederai dunia pendidikan," ujarnya.
Menurut Danny, pendidikan merupakan hak semua warga. Sehingga kecurangan-kecurangan termasuk terkait zonasi tidak dapat diterima dan menjadi salah satu hal yang diperhatikan.
“Ini yang saya konsen, menjaga itu, zonasi terkait domisili itu banyak yang bocor, ketika ada yang didapat saya kasih selesai. Sudah saya ganti semua bidang dan seksi, harus diwanti-wanti, jangan bikin penyakit," pungkasnya.