sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krisis ekonomi, Argentina pangkas jumlah kementerian

Peso Argentina terjun bebas tahun ini, memicu kekhawatiran investor tentang kemampuan pemerintah untuk membayar utang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 04 Sep 2018 17:01 WIB
Krisis ekonomi, Argentina pangkas jumlah kementerian

Pemerintah Argentina memangkas separuh dari kementeriannya dan menaikkan pajak ekspor seiring pergulatan negara itu dengan anjloknya nilai mata uang mereka. Itu merupakan bagian dari serangkaian langkah penghematan yang diumumkan Presiden Mauricio Macri pada hari Senin (3/9).

"Saya harus meminta Anda untuk memahami bahwa ini adalah keadaan darurat dan kami membutuhkan dukungan Anda," kata Macri, mengacu pada eksportir Argentina yang harus membayar pajak tambahan.

Peso Argentina terjun bebas tahun ini, memicu kekhawatiran investor tentang kemampuan pemerintah untuk membayar utang. Peso telah kehilangan lebih dari 50% nilainya terhadap dolar AS.

Pekan lalu, Bank Sentral Argentina secara dramatis meningkatkan suku bunga, dari 45% menjadi 60%, dalam upaya untuk menstabilkan peso.

Menurut lembaga pemeringkat kredit Moody's, hampir 70% dari utang pemerintah Argentina dalam mata uang asing. Jatuhnya peso membuat semakin sulit bagi pemerintah untuk membayar kembali utangnya.

Macri dan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne pada hari Senin menguraikan rencana mereka untuk mencoba mendapatkan pegangan yang lebih ketat pada keuangan pemerintah dengan meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

"Mengingat apa yang ada di depan kami, saya telah memutuskan untuk membuat tim saya lebih kompak, untuk memfokuskan tanggapan kami pada agenda mendatang," kata Macri. Dia tidak menyebutkan kementerian mana yang akan ditutup atau digabungkan.

Dujovne dilaporkan berkunjung ke Washington pada hari Selasa (4/9) untuk bertemu dengan Direktur IMF Christine Lagarde.

Sponsored

Tetapi beberapa analis memperingatkan bahwa langkah-langkah terbaru pemerintah Argentina masih jauh dari harapan.

 

 

Sumber: CNN

Berita Lainnya
×
tekid