sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

2 WNI diduga dibunuh di Malaysia: Proses identifikasi masih berlangsung

Menurut Kemlu RI, fokus saat ini adalah mengidentifikasi para korban yang jasadnya ditemukan di Sungai Buloh, Malaysia, pada Januari lalu.

Ayu mumpuni Khairisa Ferida
Ayu mumpuni | Khairisa Ferida Selasa, 12 Feb 2019 17:46 WIB
2 WNI diduga dibunuh di Malaysia: Proses identifikasi masih berlangsung

Terkait kabar penemuan dua jenazah di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, pada Januari 2019 yang diduga adalah warga negara Indonesia (WNI), Kementerian Luar Negeri RI menyatakan pihaknya terus memberikan dukungan kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM).

"KBRI Kuala Lumpur terus memberikan dukungan kepada Kepolisian Malaysia. Fokus dukungan saat ini adalah identifikasi korban, agar dapat dipastikan identitas serta kewarganegaraannya," demikian pernyataan tertulis Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal  seperti diterima Alinea.id pada Selasa (12/2).

Dugaan bahwa kedua korban adalah WNI sejauh ini baru didasarkan pada pengaduan kehilangan kontak yang disampaikan oleh dua WNI kepada KBRI Kuala Lumpur setelah ditemukannya dua jenazah serta identifikasi visual.

"KBRI sudah membantu penyampaikan sampel DNA keluarga dan data sidik jari. Diharapkan proses identifikasi akan selesai dan disimpulkan segera. Betul sudah ada yang ditahan untuk dimintai keterangan tetapi kepolisian Malaysia belum bisa membuat kesimpulan karena prosesnya masih berlangsung," papar Iqbal.

Polri bantu proses identifikasi

Sementara itu, Mabes Polri menyatakan sampai saat ini tim dari KBRI dan PDRM terus melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi satu tangan yang diduga milik korban N.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan tangan tersebut baru dapat dipastikan setelah DNA dari pihak keluarga sudah dikirimkan. Nantinya, melalui analisis sidik jari potongan tubuh tersebut akan diketahui data korban.

"Data-data yang diminta PDRM akan dilengkapi KBRI antar lain dari sidik jari. Kebetulan sidik jari yang ditemukan di TKP baru satu tangan. Diidentifikasi tangan tersebut tangan laki-laki. Jadi, sangat besar kemungkinan tangan tersebut milik saudara N," jelasnya saat ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada Selasa.

Sponsored

Dedi mengatakan tim penyidik juga akan memeriksa percakapan via Whatsapp untuk mencari alat bukti kasus tersebut.

"Kemudian juga kita masih akan berikan informasi detail dari hasil percakapan WhatsApp. Karena dari PDRM sudah amankan dua terduga pelaku warga negara Pakistan yang merupakan teman bisnis dari korban tersebut," ucapnya.

Penyidik PDRM juga meminta pengecekan atas informasi transaksi rekening milik N.

Berita Lainnya
×
tekid