sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Arab Saudi kembali buka konsulat di Irak

Riyadh memutuskan hubungan dengan Baghdad menyusul invasi Irak atas Kuwait pada 1990. 

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 05 Apr 2019 16:34 WIB
Arab Saudi kembali buka konsulat di Irak

Arab Saudi telah membuka kembali konsulat di Baghdad untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun dan mengumumkan paket bantuan satu miliar dolar untuk Irak.

Misi diplomatik Arab Saudi yang terletak di Zona Hijau yang dijaga ketat diresmikan pada Kamis (4/4) lewat sebuah upacara, di mana Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim mengibarkan bendera Arab Saudi.

"Pembukaan kembali konsulat, yang akan mengeluarkan visa ke Irak, menandai fase baru dalam hubungan antara Riyadh dan Baghdad," ungkap Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid bin Abdullah al-Qasabi. "Tidak ada keraguan bahwa pertukaran ini, diskusi ini, adalah jalan dua arah yang akan memperkuat hubungan ini."

Arab Saudi akan memberikan Irak satu miliar dolar dalam bentuk pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan, kata Qasabi, ditambah US$500 juta untuk meningkatkan ekspor. Tidak berhenti sampai di situ, Arab Saudi juga menghadiahi Irak stadion olahraga berkapasitas 100.000 kursi yang akan dibangun di pinggiran Baghdad.

Riyadh memutuskan hubungan dengan Baghdad menyusul invasi Irak atas Kuwait pada 1990. 

Hubungan diplomatik dilanjutkan pada 2015 ketika Riyadh mengirim seorang duta besar ke Baghdad, dan meningkat seiring dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir pada 2017. Itu merupakan kunjungan pertama oleh seorang menlu Arab Saudi sejak 1990.

Meski demikian, layanan konsuler tetap ditangguhkan dan warga Irak yang mengajukan visa harus melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Yordania.

"Hari ini, saudara-saudara kita di Irak dapat memperoleh visa langsung di Baghdad, tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Qasabi.

Sponsored

Qasabi menuturkan bahwa akan ada tiga konsulat lagi yang diharapkan dibuka di sejumlah kota di Irak.

Dalam kunjungannya, delegasi Arab Saudi bertatap muka dengan Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi, dan mengadakan pembicaraan dengan pengusaha Irak dan pejabat senior Irak untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.

Ahmad Sahhaf, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, mengatakan bahwa upaya juga tengah dilakukan untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan kedua negara tetangga.

Arab Saudi dinilai berkepentingan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Irak untuk melawan pengaruh Iran, sementara di sisi lainnya, Baghdad menginginkan investasi Arab Saudi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

PM Abdul-Mahdi dilaporkan berencana untuk mengunjungi Arab Saudi pada akhir bulan ini, di mana sejumlah perjanjian perdagangan diharapkan akan ditandatangani.

Sumber : Al Jazeera

Berita Lainnya
×
tekid