sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Armenia minta bantuan Rusia jaga perbatasan Armenia-Azerbaijan

Pashinyan mengatakan langkah itu akan membantu kedua negara melakukan pekerjaan demarkasi dan delimitasi perbatasan tanpa risiko bentrokan.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 29 Jul 2021 21:29 WIB
Armenia minta bantuan Rusia jaga perbatasan Armenia-Azerbaijan

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan meminta Rusia menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan negaranya dengan Azerbaijan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut setelah bentrokan baru, yang menewaskan tiga tentara Armenia.

Tahun lalu, Armenia dan Azerbaijan terlibat perang enam minggu atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.

Konflik tersebut merenggut sekitar 6.500 nyawa dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia yang membuat Armenia menyerahkan wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan meningkat di perbatasan bersama kedua negara.

Pada hari Rabu, tiga tentara Armenia tewas dalam bentrokan perbatasan baru dengan pasukan Azerbaijan, dalam beberapa pertempuran terberat antara seteru Kaukasus itu sejak perang tahun lalu.

Berbicara pada rapat kabinet pada hari Kamis, Pashinyan mengatakan dia ingin meminta bantuan lebih banyak dari Moskow. "Saya pikir masuk akal untuk mempertimbangkan pertanyaan penempatan pos penjaga perbatasan Rusia di sepanjang bentangan perbatasan Armenia-Azerbaijan," katanya, Kamis (29/7).

Pashinyan mengatakan langkah itu akan membantu kedua negara melakukan pekerjaan demarkasi dan delimitasi perbatasan tanpa risiko bentrokan militer.

"Kami berencana untuk membahas masalah ini dengan rekan-rekan Rusia kami."

Sponsored

Setelah bentrokan baru, kedua negara saling menuduh memulai pertempuran sebelum gencatan senjata disepakati dengan bantuan Rusia. Setelah perang, Armenia menuduh pasukan Azerbaijan melakukan serangkaian penyusupan perbatasan dan merebut kantong-kantong wilayah termasuk di sepanjang danau yang dimiliki oleh kedua negara.

Bentrokan perbatasan baru telah menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan baru di Nagorno-Karabakh, wilayah etnis Armenia di Azerbaijan yang memisahkan diri dari kendali Baku pada awal 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet.

Moskow, yang memiliki pangkalan militer di Armenia, telah mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian di dan sekitar Karabakh untuk mengawasi gencatan senjata.

Pashinyan sebelumnya telah meminta dukungan militer kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan sekitar 600 tentara Azerbaijan ditempatkan di wilayah Armenia. Klaim ini dibantah oleh Baku.

Rusia telah menawarkan untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan dengan bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk secara jelas mendefinisikan perbatasan.

Amerika Serikat dan Prancis telah meminta Azerbaijan untuk menarik kembali pasukannya.(Sumber: Al Arabiya)

Berita Lainnya
×
tekid