Biden blokir keputusan Trump cabut larangan perjalanan saat pandemi

Pemerintahan Joe Biden yang segera menjabat menegaskan, takkan mencabut larangan masuk bagi sebagian besar pendatang dari Eropa, Inggris, dan Brasil.

Pengumuman itu disampaikan Senin (18/1), kurang dari sejam setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memerintahkan dicabutnya pembatasan perjalanan di tengah pandemi Covid-19.

"Dengan pandemi yang semakin memburuk dan varian virus yang lebih menular muncul di seluruh dunia, ini bukan waktunya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional," ujar Juru bicara Biden, Jen Psaki.

Trump pertama kali memberlakukan aturan pembatasan perjalanan pada Maret 2020 guna mengekang penyebaran virus meskipun Covid-19 sudah beredar di AS sebelumnya.

Pada Senin malam, dia mengeluarkan proklamasi yang mencabut pembatasan perjalanan, dua hari sebelum pelantikan Biden.

Pembatasan perjalanan tersebut melarang masuk sebagian besar warga non-AS ke negara tersebut jika mereka pernah berada di Brasil, 26 negara di wilayah Schengen di Eropa, Irlandia, atau Inggris dalam dua pekan terakhir.

Pengumuman Trump pada Senin datang kurang dari seminggu setelah "Negeri Paman Sam" akan mewajibkan para pelancong, termasuk warga AS dari luar negeri, untuk menunjukkan hasil tes negatif untuk Covid-19 sebelum terbang.

Persyaratan itu mulai berlaku pada 26 Januari, hari yang sama saat pembatasan perjalanan akan dicabut.

Presiden Trump mengatakan, pemerintah masih akan membatasi perjalanan dari Iran dan China.

Sementara itu, sebagian besar negara Eropa masih melarang mayoritas warga AS untuk masuk wilayahnya.

Sejumlah maskapai penerbangan telah berulang kali meminta pemerintah AS melonggarkan pembatasan dengan mewajibkan hasil tes negatif Covid-19 sebelum penerbangan.

Mereka menyebut, pembatasan perjalanan telah berkontribusi terhadap penurunan permintaan dan kerugian ekonomi. Pasalnya, volume perjalanan internasional susut signifikan selama pandemi. (CNBC)