Coronavirus: KBRI Roma imbau WNI tak bepergian ke sejumlah wilayah
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, saat ini terdapat 2.864 WNI di Italia.
Terkait dengan perkembangan coronavirus jenis baru atau Covid-19 di Italia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma kembali merilis imbauan.
"Tetap tenang namun lebih meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan dan kesehatan diri, termasuk di antaranya sering membersihkan tangan dengan menggunakan sabun antiseptik dan air, atau hand sanitizer berbasis alkohol," sebut KBRI Roma dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (4/3).
"Jika memungkinkan menggunakan masker dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk."
Selain itu, KBRI Roma juga mengimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah terdampak Covid-19 di Italia, termasuk beberapa kota atau wilayah Italia bagian utara seperti Bertonico, Casalpusterlengo, Casrelgerundo, Castglione D'Adda, Codogno, Fombio, Maleo, San Fiorano, Somaglia, Terranova dei Passerini, dan Vo 'Euganeo.
"Harap memperhatikan perkembangan penentuan zona merah, kuning, dan zona lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah Italia, serta selalu mengikuti arahan dan ketentuan pencegahan penyebaran coronavirus jenis baru yang telah ditentukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah," demikian disampaikan KBRI Roma. "KBRI Roma kembali mengimbau WNI yang belum melakukan pemutakhiran data alamat terkini dan nomor kontak untuk segera melakukannya lewat formulir online."
KBRI Roma telah membuka Posko Penanganan Covid-10 dengan nomor hotline +39 338 923 4243.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, saat ini terdapat 2.864 WNI di Italia. Mereka tersebar di kota-kota seperti Milan, Bologna, Florence, Lombardy, dan sejumlah wilayah lain.
Italia mencatat 3.089 kasus infeksi coronavirus jenis baru, dengan 107 kematian. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di Eropa dan termasuk yang tertinggi di luar China daratan.
Iran, Korea Selatan, dan Jepang juga mencatat kasus infeksi dan kematian dengan jumlah tinggi di luar China daratan. Di Iran, ada 2.922 orang terinfeksi dan 92 lainnya meninggal.
Di Korea Selatan, korban meninggal mencapai 35 orang dan mereka yang terinfeksi 5.766 orang. Sementara itu, di Jepang, fatalitas menyentuh 12 dan 1.037 lainnya terinfeksi.