sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Demonstran Hong Kong berterima kasih pada Donald Trump

Mereka memegang bentangan spanduk bertuliskan "Presiden Trump, tolong bebaskan Hong Kong".

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 02 Des 2019 09:25 WIB
Demonstran Hong Kong berterima kasih pada Donald Trump

Ratusan orang, termasuk para lansia, di Hong Kong berpawai ke kantor Konsulat Amerika Serikat (AS) pada Minggu (1/12) untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas dukungan yang diberikan AS terhadap aksi unjuk rasa prodemokrasi yang telah berjalan selama hampir enam bulan.

Sambil mengibarkan bendera AS, massa membentangkan spanduk bergambar Presiden AS Donald Trump yang berdiri dengan kaki terbuka di atas sebuah tank dengan bendera AS di belakangnya.

Beberapa orang bahkan mengenakan kaos dan topi berlogo Trump, dengan memegang bentangan spanduk lain yang bertuliskan "Presiden Trump, tolong bebaskan Hong Kong".

Pada awal berjalannya aksi, seorang peserta aksi dengan pengeras suara berorasi, "Terima kasih presiden Trump untuk hadiah besar yang diberikan kepada Hong Kong, semoga Tuhan memberkati AS."

Pekan ini, Trump menandatangani undang-undang Kongres yang mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong, meski mendapat kemarahan dan keberatan dari pemerintah China.

Minggu pagi, sebelum aksi pawai itu, ratusan pengunjuk rasa termasuk banyak keluarga dengan anak-anak juga melakukan aksi protes terhadap cara pihak kepolisian yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes.

Mereka membawa balon kuning dan mengibarkan spanduk bertuliskan "Jangan gunakan gas air mata, selamatkan anak-anak", dan berjalan menyusuri wilayah pusat bisnis menuju kantor pusat pemerintahan Hong Kong.

"Kami ingin polisi berhenti menggunakan gas air mata. Itu bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Pemerintah semestinya mendengar rakyat. Ini konyol sekali," kata seorang perempuan yang ikut serta dalam pawai bersama suami dan anaknya yang berusia lima tahun.

Sponsored

Sekretaris Hong Kong untuk Urusan Keamanan John Lee pada pekan lalu menuturkan sejak unjuk rasa mulai ramai pada Juni, polisi telah menembakkan sekitar 10.000 kali gas air mata.

Beberapa pekan belakangan, situasi Hong Kong dilaporkan relatif lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Namun, para aktivis berjanji untuk terus menjaga momentum gerakan prodemokrasi dengan tiga aksi pawai pada Minggu yang semuanya mendapat izin dari pihak berwenang.

Sementara itu, polisi dilaporkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa antipemerintah di Distrik Tsim Tsa Tsui setelah suasana relatif tenang dari kekerasan. 

Toko-toko dan bisnis di kawasan itu tutup lebih awal setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang termasuk sejumlah warga lanjut usia dan lainnya yang membawa hewan-hewan peliharaan mereka ketika mereka melintasi kawasan tepi laut di kota itu. Polisi dilaporkan menangkap sejumlah orang. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid