Inilah update invasi Rusia ke Ukraina

Setelah berhari-hari berkumpul kembali dan memperkuat diri, militer Rusia memulai fase baru dan berpotensi menjadi klimaks perang di Ukraina, dengan meluncurkan serangan darat skala penuh yang dikhawatirkan dapat mengambil alih jantung industri negara itu, Donbas, kata pejabat Ukraina.

Serangan-serangan yang ditingkatkan dimulai pada Senin (18/4) di sepanjang garis depan seluas lebih dari 300 mil (480 kilometer), kata para pejabat Ukraina itu lagi.

“Pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk Donbas,” terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan dalam sebuah pidato video. Dia mengatakan, bagian penting dari seluruh tentara Rusia sekarang terkonsentrasi pada serangan ini.

Separatis yang didukung Moskow telah memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun di Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia dan telah mendeklarasikan dua republik merdeka yang telah diakui oleh Rusia. Rusia telah menyatakan perebutan Donbas sebagai tujuan utamanya dalam perang sejak upayanya untuk merebut ibu kota, Kyiv, gagal.

“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung,” Zelenskyy bersumpah. “Kami akan membela diri,” kata dia lagi.

Sebelum serangan berlangsung, Rusia membombardir Kota Barat Lviv dan target lainnya dalam apa yang tampaknya merupakan upaya intensif untuk menghancurkan pertahanan negara.

Staf umum militer Ukraina mengatakan, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengintensifkan serangan di wilayah Luhansk dan Donetsk-keduanya bagian dari Donbas-dan di daerah Zaporizhzhia.

Pada Senin (18/4) pagi, Rusia berusaha menerobos hampir di seluruh garis depan wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov kepada media Ukraina. “Untungnya, militer kita bertahan. Mereka hanya melewati dua kota, yakni Kreminna dan kota kecil lainnya,” ucap dia.

Administrator militer regional Luhansk Serhiy Haidai mengatakan, telah terjadi pertempuran jalanan di Kreminna, dan pasukan Rusia mengambil alih kota itu. Dia mengatakan kepada TV Ukraina bahwa, tembakan artileri berat membakar tujuh bangunan tempat tinggal dan menargetkan kompleks olahraga tempat tim Olimpiade negara itu berlatih.

Haidai mengatakan, sebelum maju, pasukan Rusia meratakan segalanya ke tanah. Dia mengatakan pasukannya mundur untuk berkumpul kembali dan terus berjuang.

Sementara itu, di kota pelabuhan Mariupol selatan yang terkepung, Komandan Resimen Azov dari Garda Nasional Ukraina Denys Prokopenko, yang bertahan melawan pasukan Rusia, mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa Rusia telah mulai menjatuhkan bom penghancur bunker pada baja Azovstal. pabrik tempat resimen itu bersembunyi.

Pabrik yang luas itu berisi terowongan terowongan tempat para pejuang dan warga sipil berlindung. Tempat Itu diyakini sebagai kantong perlawanan besar terakhir di kota yang hancur itu.

Sedangkan Lviv, sebuah kota dekat perbatasan Polandia, mengalami serangan sporadis selama hampir dua bulan perang, setidaknya tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan rudal. Lviv telah menjadi surga bagi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain. Dan untuk meningkatkan kemarahan Kremlin, itu juga telah menjadi pintu gerbang utama untuk senjata yang dipasok NATO.

Serangan di Lviv menghantam tiga fasilitas infrastruktur militer dan sebuah toko mobil, kata gubernur wilayah itu, Maksym Kozytskyy. Dia mengatakan yang terluka termasuk seorang anak.

Sebuah hotel yang melindungi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran di bagian lain negara itu juga rusak parah, kata Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi.

“Mimpi buruk perang telah mengejar kami bahkan di Lviv,” kata Lyudmila Turchak, yang melarikan diri dengan dua anak dari Kota Timur Kharkiv.

Kota terbesar di Ukraina Barat dan pusat transportasi utama, Lviv berjarak sekitar 80 kilometer (50 mil) dari Polandia, anggota NATO.

Rusia telah mengeluh tentang meningkatnya aliran senjata Barat ke Ukraina dan memperingatkan bahwa bantuan semacam itu dapat memiliki konsekuensi. Di media pemerintah Rusia, beberapa pembawa berita menuduh bahwa jumlah pasokan untuk mengarahkan keterlibatan Barat dalam perang melawan Rusia.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dilanda penembakan yang menewaskan sedikitnya tiga orang, menurut wartawan Associated Press di tempat kejadian. Salah satu korban tewas adalah seorang wanita yang tampak keluar untuk mengambil air di tengah hujan. Dia ditemukan dengan tabung air dan payung di sisinya.

Moskow mengatakan misilnya menghantam sasaran militer di Timur dan Tengah Ukraina termasuk gudang amunisi, markas komando, dan kelompok pasukan dan kendaraan. Dilaporkan bahwa artileri mencapai ratusan sasaran Ukraina, dan pesawat tempur melakukan 108 serangan terhadap pasukan dan peralatan militer. Namun, klaim tidak dapat diverifikasi secara independen.

Jenderal Richard Dannatt, mantan kepala Angkatan Darat Inggris, mengatakan kepada Sky News bahwa Rusia sedang melancarkan kampanye "pelunakan" menjelang serangan Donbas.

Sementara Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian Pentagon tentang perang, mengatakan sekarang ada 76 unit tempur Rusia, yang dikenal sebagai batalion taktis di Ukraina Timur dan Selatan, angka itu naik dari 65 minggu lalu. Itu bisa berarti sekitar 50.000 hingga 60.000 tentara, berdasarkan apa yang dikatakan Pentagon pada awal perang adalah kekuatan unit khas 700 hingga 800 tentara.

Penguasaan Mariupol dipandang sebagai kuncinya. Jika pasukan Rusia berhasil mengambil kendali penuh atas kota itu, maka bisa membebaskan hampir selusin kelompok taktis batalyon di tempat lain di Donbas, kata pejabat pertahanan AS.

Itu juga akan menghilangkan pelabuhan vital Ukraina, dan menyelesaikan jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea, yang disita dari Ukraina dari 2014.

Sumber : Associated Press