sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang pemilihan, wali kota petahana Meksiko ditembak

Peristiwa penembakan politikus di Meksiko berdampak pada minimnya masyarakat berperan dalam politik daerah.

Mona Tobing
Mona Tobing Sabtu, 16 Jun 2018 01:00 WIB
Jelang pemilihan, wali kota petahana Meksiko ditembak

Sekelompok pria bersenjata pada Kamis menembak dan menewaskan nyawa seorang wali kota, yang mencalonkan diri kembali untuk jabatan sama di Meksiko. Pembunuhan tersebut adalah kejadian kedua dalam satu pekan setelah seorang yang mencalonkan diri untuk jabatan pemerintah pusat ditembak di bagian belakang kepalanya saat melakukan swafoto bersama seorang pendukungnya.

Korban yang merupakan wali kota petahana, Alejandro Chavez Zavala dari koalisi kubu kanan pimpinan Partai Aksi Nasional (PAN) nyawanya tidak bisa diselamatkan saat di rumah sakit. Gubernur Muchoacan, Silvano Aureoles, dalam akun Twitter resminya mengatakan Chavez sempat menjalani perawatan atas luka tembak yang dideritanya kata 

Atas insiden tersebut, Aureoles menuntut keadilan bagi sang wali kota. Ia juga menuntut otoritas terkait melakukan penyelidikan apalagi atas kejadian tersebut istri Chavez juga mengalami luka tersebut.

Berita kematian Chavez muncul tidak lama setelah hilangnya Ismael Auirre Rodriguez, seorang kandidat wali kota di Nadadores, di negara bagian Coahuila. Aguirre hilang pada siang hari Selasa lalu setelah keluar untuk membeli minuman.

Sponsored

Sementara itu, Fernando Puron, seorang kandidat federal dari PRI, meregang nyawa pada Jumat pekan lalu di negara bagian Coahulia. Puron ditembak seorang pria bersenjata saat dia menyambut para pendukung usai acara debat politik di Piedras Negras, sebuah kota perbatasan di utara Meksiko. Penembakan terhadap Puron tertangkap oleh kamera CCTV.

Menurut lembaga konsultan keamanan di Kota Meksiko, Etellekt sedikitnya 113 kandidat dan politisi telah tewas sejak September tahun lalu. Sebagian besar dari mereka yang menjadi korban mencalonkan diri untuk jabatan lokal.

"Resiko di masa depan adalah keengganan berperan dalam politik daerah, karena sangat berbahaya," kata Michael Lettieri, dari lembaga Center for US Mexican Studies dari Universitas California seperti dikutip Antara.
 

Berita Lainnya
×
tekid