Jika disetujui, vaksinasi Covid-19 di Australia akan dimulai Maret 2021
Efektivitas vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford-AstraZeneca, yang akan dipakai Australia, rerata sebesar 70%.
Vaksin Covid-19 yang hendak diproduksi di Australia bakal disetujui dalam beberapa minggu lagi. Masyarakat mungkin berada di jalur yang tepat untuk menerima dosis pertama dari "penawar" yang dikembangkan Universitas Oxford bersama AstraZeneca pada Maret 2021.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, menyatakan, pihaknya telah mendapatkan pengarahan dari CEO Australia yang mengonfirmasi AstraZeneca sedang mencari persetujuan untuk melanjutkan program vaksisasi agar sesuai peraturan dalam beberapa minggu mendatang.
“Sesuai persetujuan, ini berarti warga Australia sangat siap untuk mendapatkan vaksin pertama pada bulan Maret," katanya, Senin (23/11) malam waktu setempat.
Dalam uji coba tahap awal, efektivitas vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford bersama AstraZeneca disebut rata-rata sebesar 70% dan akan dirilis akhir 2020 jika mendapatkan persetujuan. Capaian itu lebih rendah dibandingkan vaksin yang dikembangkan produsen lain, Pfizer/BioNTech dan Moderna, lantaran kemanjurannya di atas 90%.
Direktur Oxford Vaccine Group, Profesor Andrew Pollard, mengatakan, penemuan itu menandai “hari yang sangat menyenangkan” dan langkah besar menuju akhir pandemi Covid-19.
“Pada akhirnya, yang perlu kami lakukan untuk kembali normal dan mengendalikan pandemi, adalah dengan meminta orang di seluruh dunia divaksinasi. Kami membutuhkan semua vaksin untuk dapat melakukan itu," paparnya
Namun, Pollard menilai, sulit untuk membandingkan hasil antarperusahaan ketika pihaknya tidak mengetahui persis apa yang diukur.
Sementara itu, Kepala Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot, mengklaim, vaksin yang dikembangkannya "sangat efektif melawan Covid-19 dan akan berdampak langsung pada keadaan darurat kesehatan masyarakat." (News.com.au)