sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kebakaran hanguskan pabrik vaksin India, lima tewas

Sumber api bermula dari sebuah gedung di fasilitas Serum Institute of India di Pune.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 22 Jan 2021 12:48 WIB
Kebakaran hanguskan pabrik vaksin India, lima tewas

Lima orang tewas dalam kebakaran di lokasi pabrik vaksin terbesar di dunia yang terletak di wilayah barat India. Sumber api bermula di sebuah gedung yang masih dalam pembangunan di fasilitas Serum Institute of India di Pune pada Kamis (21/1) sore waktu setempat.

Rekaman video yang ditayangkan di stasiun TV lokal menunjukkan asap tebal mengepul dari sebuah gedung di kompleks perusahaan yang luas tersebut. Meski demikian, pihak perusahaan memastikan produksi vaksin Covid-19 tetap berjalan, tidak terpengaruh kebakaran tersebut.

Penyebab kebakaran masih belum teridentifikasi hingga saat ini. Api kemudian berhasil dipadamkan oleh pihak damkar setempat, tetapi Wali Kota Pune memastikan bahwa lima orang telah tewas akibat kebakaran.

"Kami baru saja menerima beberapa kabar terbaru yang menyedihkan, setelah penyelidikan lebih lanjut kami telah mengetahui bahwa ada beberapa korban jiwa dalam insiden tersebut," kata CEO Serum Institute Adar Poonawalla.

Poonawalla menambahkan, peristiwa kebakaran tersebut tidak akan ada dampak pada produksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh  Oxford University-AstraZeneca, atau juga dikenal dengan vaksin Covishield.

"Beberapa bangunan produksi kami buat sebagai cadangan untuk menangani kemungkinan adanya insiden tidak terduga seperti ini," jelasnya.

Covishield adalah satu dari dua vaksin Covid-19 yang disetujui oleh pemerintah India untuk digunakan dalam program inokulasi yang dimulai minggu lalu. India menargetkan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada awal Agustus.

Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya juga bergantung pada Serum Institute dalam memproduksi vaksin Oxford University-AstraZeneca.

Sponsored

India telah mencatat jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah AS. Sejak pandemik dimulai, telah dikonfirmasi lebih dari 10,6 juta kasus, termasuk hampir 153.000 fatalitas. (BBC)

Berita Lainnya
×
tekid