sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahatir masih ingin berkuasa di usia senja

Mantan PM Malaysia, Mahatir Mohamad, masih ingin berkuasa. Jika partainya menang, Mahatir bakal jadi perdana menteri tertua di dunia.

Dika Hendra
Dika Hendra Selasa, 09 Jan 2018 21:28 WIB
Mahatir masih ingin berkuasa di usia senja

Tak bisa disangkal kalau Mahathir Mohamad masih memiliki pengaruh politik cukup kuat di Malaysia. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia terlama ini pun ingin kembali ingin berkuasai di usianya yang sudah senja, 92 tahun.

Mahathir sudah dipilih aliansi oposisi sebagai kandidat PM pada pemilu Malaysia, Agustus mendatang. Setelah berkuasa selama dua dekade dan mengundurkan diri sebagai perdana pada 2003 lalu, Mahatir akan kembali bertarung.Jika partai koalisi oposisi menang, Mahathir akan menjadi pemimpin tertua di dunia.

Selama beberapa tahun terakhir, Mahathir memang sangat vokal terhadap PM Najib Razak atas skandal korupsi 1MDB. Mahathir memang sudah melepaskan diri dari partai pemerintah (UMNO) dan mendirikan partai baru bernama, Bersatu pada 2016. Partai itu tergabung dengan aliansi oposisi Pakatan Harapan.

Tujuan utama Mahathir hanya untuk menggulingkan Najib Razak. “Saya pikir itu yang harus saya lakukan (menggulingkan Najib),” ucap Mahathir dilansir CNN pada Senin (8/1). 

Dia mengaku tidak menerima kalau negaranya dirusak oleh orang egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan mencuri uang negara.

Mahathir sangat yakin jika dia akan mampu memenangkan pemilu parlemen dengan koalisi bersama oposisi. Dia mengklaim masih memiliki pengaruh kuat di basis suara pendukung Melayu. Sementara partai oposisi tidak mampu masuk ke pedesaan.

“Mereka (oposisi) meraih suara populer pada 2013. Tapi, mereka tidak mampu mendapatkan konstituen dengan pemilih Melayu. Mereka pikir saya bisa melakukannya,” tegas Mahathir.

Berkaca pada sejarah kepemimpinannya, Mahathir memang dikenal pragmatik dan otoriter. Namun, selama kepemimpinannya, dia mampu mentransformasi Malaysia menjadi macan ekonomi Asia. 

Sponsored

Dalam politik, dia kerap mengancam dan memenjarakan lawan politiknya, termasuk Anwar Ibrahim yang dipecat dan dipenjara selama enam tahun atas tuduhan sodomi dan korupsi pada 2008.

Berita Lainnya
×
tekid